Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 50 persen pada 2023. Pertumbuhan ini nantinya akan didorong oleh konten digital sebagai lini bisnis baru.
Direktur Utama ABBA Farash Farich mengatakan perseroan memiliki beberapa lini bisnis baru seperti menyediakan jasa workshop bertemakan evaluasi ulang strategi digital dari klien agensi. Dia menyebut konten digital akan menjadi kontributor utama pendapatan dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
“Bisnis baru ini tadinya tidak ada sekarang jadi ada. Itu strategi utama kita. Jadi memang pendapatan sudah akan lari kencang tahun ini,” ujar Faras dalam diskusi dengan awak media Kantor mahakaX, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Kemudian, dia juga menyebut kinerja dari digital marketing sudah memberikan pendapatan cukup tinggi pada Januari-Februari 2023. Adapun dia menargetkan pendapatan dari digital marketing dapat meningkat hingga 20 persen pada 2023.
Selain itu, ABBA bersama PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) sedang mengembangkan aplikasi Republika. Pengembangan dilakukan sebagai upaya pembangunan ulang platform bisnis daripada Republika.
Farash juga menyebut ABBA sedang fokus untuk mengejar pendapatan iklan jelang bulan puasa. ABBA juga sedang melakukan penjajakan dengan beberapa pihak untuk melakukan kerjasama pada platform yang tersedia.
Baca Juga
Sementara mengenai iklan politik jelang tahun Pemilu 2024, dia menyebut lembaga pemerintahan seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan sosialisasi pada beberapa Pemilu sebelumnya. Sosialisasi tersebut masuk dalam pendapatan iklan dari ABBA.
Dia juga menyebut sejauh ini rugi yang dialami oleh ABBA kian menurun. Namun, dia enggan menjelaskan apakah ABBA menargetkan dapat membalikkan rugi menjadi laba, maupun berapa target penurunan rugi.
“Kalau dari trennya sih udah turun terus. Tahun lalu turunnya harusnya cukup banyak,” katanya.
Menilik laporan keuangan per 30 September 2022, ABBA mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp17,86 miliar. Angka ini turun 4,81 persen dari Rp18,76 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, ABBA membukukan pendapatan sebesar Rp106,91 miliar. Angka ini turun 8,93 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan ABBA terdiri dari sirkulasi iklan surat kabar dan buku, media buying, event organizer, sewa, dan penyiaran televisi.
Pendapatan sirkulasi iklan surat kabar dan buku tercatat naik 7,9 persen menjadi Rp47,11 miliar, media buying turun 13,37 persen menjadi Rp21,72 miliar, event organizer turun 28,83 persen menjadi Rp18,35 miliar, sewa naik 8,38 persen menjadi Rp14,57 miliar, dan penyiaran televisi turun 45,07 persen menjadi Rp5,25 miliar.
ABBA mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp17,86 miliar. Angka ini turun 4,81 persen dari Rp18,76 miliar.