Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blue Bird (BIRD) Alokasi Capex Rp2 Triliun, Tambah Armada Kendaraan Listrik

Pada 2023, Blue Bird (BIRD) telah berencana untuk menambah sekitar 200 hingga 500 unit kendaraan listrik.
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta. Pada 2023, Blue Bird (BIRD) telah berencana untuk menambah sekitar 200 hingga 500 unit kendaraan listrik. /Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta. Pada 2023, Blue Bird (BIRD) telah berencana untuk menambah sekitar 200 hingga 500 unit kendaraan listrik. /Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) mengalokasikan belanja modal untuk menambah armada kendaraan listrik (electric vehicle) sekitar 200-500 unit.

Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan BIRD tengah berupaya meningkatkan utilisasi armada listrik yang telah ada dan juga menjaga profitabilitas perusahaan. Praktik ini amat penting saat armada kendaraan listrik perusahaan nantinya bertambah.

Pada 2023, BIRD telah berencana untuk menambah sekitar 200 hingga 500 unit kendaraan listrik. Andre mengatakan, jenis kendaraan listrik yang akan dibeli perusahaan akan mencakup taksi dan armada sewa lainnya, seperti bus dan truk.

Seiring dengan hal tersebut, perusahaan telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp2 triliun.  Rencana penambahan kendaraan listrik tersebut belum memperhitungkan adanya subsidi yang diberikan pemerintah.

"Kami belum melihat faktor subsidi kendaraan listrik, tetapi anggaran untuk membelinya sudah disiapkan segitu," jelasnya, seusai acara Kerja Sama Blue Bird dan Le Minerale di Kantor Pusat Blue Bird, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Menurut Adrianto, salah satu nilai tambah penggunaan kendaraan listrik adalah biaya operasional yang lebih rendah. Perusahaan dapat menekan biaya operasional hingga lebih dari 50 persen dibandingkan dengan kendaraan konvensional.

Selain itu, dengan menggunakan kendaraan listrik perusahaan turut serta dalam upaya pengurangan emisi karbon. Hal ini mengingat tidak adanya emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan listrik alias zero emission.

"Salah satu keunggulannya [kendaraan listrik] itu biaya operasional bisa hemat sampai 60 persen," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono mengatakan, perusahaan juga berencana untuk membeli sekitar 6.000 unit kendaraan untuk peremajaan dan menambah armada kendaraan konvensional. Menurutnya, saat ini ada sekitar 4.000 unit kendaraan perusahaan yang perlu diperbarui.

Sigit memaparkan BIRD membukukan pendapatan bersih setelah pajak hingga kuartal III/2022 sebesar Rp2,51 triliun, meroket tajam sebesar 73 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp1,45 triliun.

Hingga kuartal III/2022, BIRD mengantongi laba bersih Rp260,63 miliar. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, BIRD menderita rugi bersih sebesar Rp66,19 miliar.

BIRD juga berhasil meningkatkan kinerja operasional Perseroan yang terefleksi dari peningkatan EBITDA hingga 156 persen yoy. Dia menjelaskan, pencapaian kinerja keuangan positif tersebut menunjukkan kekuatan Perseroan bertahan bahkan bangkit melalui krisis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper