Bisnis.com, JAKARTA — Sinyal kuat dikirimkan oleh Manajemen PT Blue Bird Tbk. (BIRD) terkait pembagian dividen untuk kinerja tahun buku 2022.
Emiten transportasi Blue Bird tercatat masih membagikan dividen meski di tengah hantaman pandemi Covid-19.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, pada tahun lalu BIRD membagikan dividen sebesar Rp150,12 miliar untuk laba bersih pada tahun buku 2021. Jumlah tersebut mencakup 6,72 persen dari seluruh laba ditahan.
Pada 2021, rapat umum pemegang saham tahunan yang berlangsung pada 27 Agustus 2021 juga menyetujui pembagian dividen tunai yang berasal dari sebagian laba ditahan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020 senilai Rp90,07 miliar. Pembayaran dilaksanakan pada 24 September 2021.
Untuk tahun buku 2019, laporan tahunan Blue Bird mencatat tidak ada dividen tunai yang dibagikan kepada para pemegang saham perseroan.
Kisi-kisi terkait pembagian dividen untuk kinerja tahun buku 2022 disampaikan oleh Manajemen Blue Bird baru-baru ini.
Baca Juga
Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono memperkirakan dividend yield yang dibagikan perusahaan untuk tahun buku 2022 tidak akan berbeda jauh dengan tahun sebelumnya.
Dia menjelaskan, perusahaan memiliki kebijakan pembagian dividen hingga 40 persen dari laba bersih. Namun, BIRD menyampaikan saat ini belum dapat memberitahukan besaran persentase dividen atas laba bersih 2022.
Sigit mengatakan besaran dividen akan bergantung pada persetujuan RUPS tahun ini.
“Kemarin saja waktu kita rugi tetap membagikan dividen. Kalau 2022 positif Insya Allah bisa,” jelasnya saat ditemui dalam acara Diskusi dan Peluncuran MyBluebird Generasi ke-6 di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Sebagai catatan, BIRD mengantongi laba bersih Rp260,63 miliar hingga kuartal III/2022. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, BIRD menderita rugi bersih sebesar Rp66,19 miliar.
BIRD juga berhasil meningkatkan kinerja operasional Perseroan yang terefleksi dari peningkatan EBITDA hingga 156 persen YoY. Dia menjelaskan, pencapaian kinerja keuangan positif tersebut menunjukkan kekuatan Perseroan bertahan bahkan bangkit melalui krisis.