Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Garudafood (GOOD) Naik Hingga 20 Persen Menjelang Ramadan

jelang Ramadan, Garudafood (GOOD) catatkan kenaikan penjualan hingga 20 persen. Kinerja GOOD mulai pulih ke posisi sebelum pandemi.
Garudafood (GOOD) meluncurkan Garuda OCorn yang merupakan inovasi dari hasil open collaboration menggandeng partner global yang telah sukses mengembangkan merek Bugles. /Garudafood
Garudafood (GOOD) meluncurkan Garuda OCorn yang merupakan inovasi dari hasil open collaboration menggandeng partner global yang telah sukses mengembangkan merek Bugles. /Garudafood

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) melaporkan adanya peningkatan penjualan hingga 20 persen menjelang Ramadan dan Lebaran. Kinerja yang ditopang oleh produk musiman ini mulai pulih ke level sebelum pandemi.

Head of Corporate Communication & Relations Garudafood Dian Astriana mengemukakan penjualan produk-produk Ramadan mengalami kenaikan sekitar 10—20 persen. Dalam dua tahun terakhir, kenaikan terjadi pada kuartal sebelum Ramadan dan Lebaran atau pada kuartal pertama.

“Dalam dua tahun terakhir, penjualan barang-barang Ramadan mengalami kenaikan sekitar 10–20 persen. Kenaikan ini dialami pada kuartal sebelum Ramadan Lebaran atau pada kuartal pertama ketika kami mulai mendistribusikan barang seasonal,” kata Dian kepada Bisnis, Selasa (21/2/2023).

Penjualan GOOD pada kuartal I/2021 tercatat mencapai Rp2,27 triliun, lebih tinggi daripada kuartal II/2021 yang bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran. Penjualan bersih pada kuartal II/2022 tercatat hanya sebesar Rp1,91 triliun.

Tren serupa terlihat pada 2022 di mana penjualan bersih di kuartal I/2022 mencapai Rp2,78 triliun, sementara di kuartal berikutnya menjadi Rp2,40 triliun. Penjualan di kuartal I/2022 juga naik 14,40 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2021 yang berjumlah Rp2,43 triliun.

Sebagai perbandingan, penjualan pada kuartal I/2020 menembus Rp2,24 triliun, lebih tinggi daripada kuartal II/2020 sebesar Rp1,66 triliun yang bertepatan dengan penerapan pembatasan mobilitas.

“Sebelum pandemi, kenaikan penjualan di kuartal pertama dibandingkan dengan kuartal sebelumnya mengalami kenaikan lebih dari 10 persen. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kembali setelah pandemi,” tambah Dian.

Dia menjelaskan kenaikan penjualan produk Ramadan pada awal pandemi 2020 berada di bawah 10 persen karena pembatasan aktivitas masyarakat. Momentum Ramadan dan Lebaran tahun tersebut diiringi dengan kebijakan larangan mudik dalam rangka pencegahan penyebaran wabah.

Menghadapi momentum hari besar keagamaan pada 2023, Dian mengatakan Garudafood telah mengantisipasi dengan menaikkan produksi hingga 10 persen untuk produk musiman. Aktivitas produksi juga menghadapi tekanan yang lebih ringan karena harga bahan baku dan kemasan yang melandai dibandingkan dengan 2022.

Garudafood, kata dia, menggunakan sistem kontrak pembelian bahan baku dan bahan kemas untuk mengantisipasi kenaikan harga yang tinggi. Perseroan juga memonitor perubahan harga dan menyepakati harga baru yang  akan dikenakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper