Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan telah mencatatkan pertumbuhan yang solid sepanjang 2022, dengan GTV yang mencapai Rp613 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan GTV Goto tumbuh 33 persen year on year (yoy), yang secara proforma mencapai Rp613 triliun, sejalan dengan pedoman kinerja yang ditetapkan.
"Per hari ini kami bisa sharing bahwa nomor satu, pencapaian top line, dalam GTV dan revenue ini sesuai dengan guidance yang kami berikan ke publik. Tetapi, untuk profitabilitas dalam hal ini margin kontribusi, akan lebih baik," kata Andre di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Sebagai referensi, lanjut dia, margin kontribusi telah melampaui pedoman yang GOTO berikan, yakni antara -0,6 persen hingga -0,5 persen terhadap GTV atau pendapatan bruto. Akan tetapi, menurutnya pencapaian akan lebih baik daripada angka tersebut.
Menurutnya, hal ini terjadi karena kemampuan GOTO mencatatkan monetisasi yang lebih baik, lebih efisien untuk marketing, insentif dan seluruh optimasi biaya yang dilakukan dengan baik.
Lebih lanjut, menurutnya GOTO secara perlahan akan melepaskan ketergantungan dari pembiayaan pihak luar. Ke depan, GOTO berencana membiayai kegiatan operasionalnya dari apa yang dihasilkan perusahaan.
Baca Juga
"Perusahaan ini tidak bisa hanya bergantung dari pembiayaan dari luar. Yang penting adalah merdeka dari ketergantungan pembiayaan dari luar dan yang paling penting, seluruh inovasi, harus dibiayai dari apa yang dihasilkan perusahaan," ujar dia.
Andre Soelistyo optimistis perseroan dapat mencetak profit lebih cepat. Menurutnya GOTO dapat mempercepat target positif untuk margin kontribusi pada kuartal I/2023. Sasaran itu jauh lebih cepat empat kuartal dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya.
“Perseroan harus menempuh langkah baru yang memprioritaskan profitabilitas secara berkesinambungan di atas pertumbuhan pesat. Hal ini dicapai dengan terus melakukan inovasi produk yang memastikan nilai jangka panjang,” katanya Kamis, (16/2/2023).
Sebagai informasi, terdapat 17 sekuritas yang merekomendasikan beli atau setara 65,4 persen. Adapun 7 sekuritas merekomendasikan tahan dan hanya 2 yang merekomendasikan beli. Diantara sekuritas yang menyarankan beli adalah Mandiri Sekuritas dengan target harga Rp230 dan Citi yang mengincar level Rp290.
Selain itu, ada pula beberapa broker asing seperti Deutsche Bank yang masih yakin dengan target Rp172. Lalu, CLSA di posisi Rp165, Macquarie ke level Rp324 dan Nomura membidik target Rp416.