Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Setop Perdagangan Saham Waskita (WSKT), Buntut Tunda Bayar Bunga Obligasi

Bursa menyetop perdagangan saham Waskita (WSKT) terkait penundaan pembayaran bunga Ke-15 Obligasi Berkelanjutan III.
Bursa menyetop perdagangan saham Waskita (WSKT) terkait penundaan pembayaran bunga Ke-15 Obligasi Berkelanjutan III. Bisnis/Suselo Jati
Bursa menyetop perdagangan saham Waskita (WSKT) terkait penundaan pembayaran bunga Ke-15 Obligasi Berkelanjutan III. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop perdagangan saham emiten BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) karena belum membayar bunga obligasi.

BEI mengumumkan, keputusan suspensi berdasarkan surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-0440/DIR/0223 tanggal 15 Februari 2023 terkait penundaan pembayaran bunga Ke-15 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B (WSKT03BCN4).

"Dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien maka Bursa Efek Indonesia (Bursa) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek (Saham, Obligasi, dan Sukuk) PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)," jelas BEI dalam pengumumannya.

Penghentian sejumlah efek pasar modal Waskita (WSKT, WSKT03BCN2, WSKT03BCN3, WSKT03BCN4, WSKT04CN1, WSKT03A, WSKT03B, WSKT04A, WSKT04B, SMWSKT01A dan SMWSKT01B) di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek tanggal 16 Februari 2023, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.

Sebelumnya, SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita mengatakan perseroaan tengah melakukan restrukturisasi yang tertuang dalam Master Restructuring Agreement (MRA). Langkah restrukturisasi merupakan salah satu strategi WSKT dalam melakukan penyehatan keuangan.

“Waskita bukan tidak bisa membayar bunga obligasi. Namun, kami tunda pelaksanaannya dikarenakan Perseroan akan melakukan peninjauan ulang secara komprehensif terhadap implementasi MRA dalam rangka optimalisasi program restrukturisasi keuangan yang tengah berjalan,” ucap Ermy dalam siaran pers, Rabu (15/2/2023).

Adapun dalam proses peninjauan ulang tersebut, WSKT akan mengajukan permohonan standstill kepada lenders dan pemegang obligasi sebagai bentuk equal treatment terhadap kredit modal kerja dan obligasi. WSKT melakukan equal treatment untuk semua pemilik utang baik pemilik kredit kerja maupun obligasi.

Menurut Ermy, langkah ini sejalan dengan pernyataan Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang menyebut WSKT dalam tahap restrukturisasi. Tahap ini membuat membuat WSKT memiliki keterbatasan pendanaan untuk penyelesaian proyek infrastruktur yang sedang berjalan.

Kartiko juga menyebut Kementerian BUMN sedang dalam proses untuk mengajukan penyertaan modal negara (PMN). Adanya PMN diharapkan dapat mempercepat proses restrukturisasi WSKT.

WSKT juga sedang melakukan efisiensi terhadap proyek yang sedang berjalan. Ke depannya WSKT akan lebih memprioritaskan bisnis yang dapat mendulang keuntungan dan stabil, serta melakukan implementasi risiko yang prudent.

Kartika sebelumnya mengatakan WSKT sedang dalam restrukturisasi ulang karena masih terbatasnya pendanaan. Selain itu, masih terdapat beberapa proyek tol yang belum selesai.

Beberapa proyek jalan tol tersebut adalah Jalan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung, Jalan Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi, dan Tol Bekasi-Cawang- Kampung Melayu (Becakayu). Sementara WSKT disebut memiliki pendanaan yang terbatas dari bisnis baru.

“[Sekitar] Rp70 triliun ya,” ujar Kartika usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (13/2/2023).

WSKT sedang dalam proses restrukturisasi ulang termasuk untuk obligasi. WSKT memiliki obligasi Rp2,3 triliun yang akan jatuh tempo pada 23 Februari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper