Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing terpantau rajin memborong saham PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) sepanjang periode berjalan 2023.
Harga saham FREN parkir di level Rp67 pada akhir perdagangan, Jumat (10/2/2023). Posisi itu mencerminkan kenaikan 1,52 persen year-to-date (ytd).
Rapor positif saham FREN diikuti dengan aksi borong investor asing. Tercatat, net buy atau beli bersih investor asing di seluruh papan perdagangan mencapai Rp11,92 miliar.
Adapun, saham FREN bergerak dalam kisaran level terendah Rp64 dan tertinggi Rp116 dalam setahun terakhir.
FREN sebelumnya menyampaikan akan menganggarkan belanja modal sebesar US$200 juta atau setara Rp2,98 triliun (kurs Jisdor Rp14.930 per dolar AS) pada 2023.
Direktur FREN Gisela Lesmana mengatakan pada 2023 ini FREN menganggarkan belanja modal paling tidak sekitar US$200 juta, yang akan digunakan untuk optimalisasi dan pembangunan jaringan.
Baca Juga
“Penggunaan belanja modal akan kami arahkan untuk optimalisasi dan pembangunan jaringan, serta infrastruktur pendukungnya. Anggaran belanja modal ini akan dibiayai dari kas internal dan berbagai sumber lainnya,” kata Gisela kepada Bisnis.com, Selasa (24/1/2023).
Berbicara mengenai lini bisnis FREN, Gisela mengatakan fokus FREN adalah layanan data internet. FREN menjadi satu-satunya penyedia jasa yang menawarkan 100 persen sinyal 4G di indonesia. Selain itu, lanjutnya, Smartfren juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan pemberdayaan UMKM.
Sebagai informasi, FREN mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp8,28 triliun hingga kuartal III/2022. Pendapatan usaha ini meningkat 8,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,64 triliun.
Laba bersih FREN juga tercatat ikut naik menjadi Rp1,64 triliun, berbalik dari rugi bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp441,7 miliar. Bahkan, laba bersih ini jauh melampaui capaian semester I/2022 yang sebesar Rp54,6 miliar atau melesat 2.908 persen secara kuartal ke kuartal (quarter-on-quarter).