Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi melaju dengan bertenaga melawan dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah pada perdagangan Jumat (10/2/2023) cenderung dibuka fluktuatif, namun berpeluang ditutup menguat pada rentang Rp15.060 - Rp15.120 per dolar AS.
Menurutnya pelaku pasar masih mencerna komentar dari sejumlah pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve terutama Gubernur The Fed Jerome Powell. Sementara itu, pasar juga masih menunggu data inflasi konsumen yang akan rilis pekan depan.
“Data ketenagakerjaan awalnya meningkatkan ekspektasi bahwa Fed mungkin kembali ke sikap kebijakan moneter yang agresif, tetapi Powell tidak bersandar seperti itu dalam pidatonya,” tulis Ibrahim dalam riset, dikutip Jumat (10/2/2023).
Pasar juga akan mengamati data inflasi harga konsumen sebagai arah mengenai prospek kebijakan suku bunga. Penetapan harga pasar mengantisipasi tingkat suku bunga the Fed yang memuncak di atas 5,1 persen pada Juli 2022. Kemudian turun menjadi 4,8 persen pada akhir 2022.
Dari dalam negeri, survei konsumen Bank Indonesia (BI) per Januari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian kian meningkat. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 123,0 pada Januari 2023. Angka tersebut naik dari 119,9 pada Desember 2022.
Baca Juga
Selain itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) mencapai 133,9 per Januari 2023. Angka tersebut naik dari 127,3 pada Desember 2022.
Meningkatnya IEK pada seluruh komponen pembentuknya seperti Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja juga meningkatkan keyakinan konsumen.
Meningkatnya keyakinan konsumen terhadap perekonomian juga didukung oleh peningkatan ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing meningkat 7,9 poin dan 7,4 poin menjadi 132,5 dan 131,3 pada Januari 2023.
“Indeks ekspektasi penghasilan juga terindikasi meningkat sebesar 4,6 poin menjadi 137,9. Sementara, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tetap kuat yakni sebesar 112,1, dengan peningkatan terutama terjadi pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja,” jelasnya.
Menguatnya IKE juga ditopang oleh meningkatnya Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama yang meningkat, masing-masing tercatat sebesar 112,1 dan 106,5, lebih tinggi dari 110,9 dan 106,2 secara month-to-month (MtM) pada Januari 2023.
“Sementara Indeks Penghasilan Saat Ini terindikasi mengalami penurunan sebesar 2,6 poin menjadi 117,7,” katanya.
Nilai tukar rupiah melemah 0,25 persen atau 37 poin ke Rp15.133 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi ketika indeks dolar AS juga melemah 0,14 persen ke 103,07.
Adapun beberapa mata uang kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS hari ini adalah won Korea Selatan turun 0,36 persen, ringgit Malaysia turun 0,27 persen, yuan Cina turun 0,18 persen, dolar Taiwan turun 0,16 persen, dan baht Thailand turun 0,10 persen.
Rupiah melemah 0,36 persen atau 54,50 poin ke Rp15.151 per dolar AS pada 13.45 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,08 persen atau 0,08 poin ke 103,30.
Rupiah melemah 0,33 persen atau 49,50 poin ke Rp15.146 per dolar AS pada 10.45 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,15 persen atau 0,15 poin ke 103,38.
Rupiah melemah 0,21 persen atau 32 poin ke Rp15.128,50 per dolar AS pada awal perdagangan.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,08 persen atau 0,09 poin ke 103,30.