Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai IPO Solusi Kemasan (PACK) Perluas Ceruk Pasar UMKM

PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) mencium besarnya potensi pasar di industri kemasan bagi UMKM usai melaksanakan IPO.
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) mencium besarnya potensi pasar di industri kemasan bagi UMKM usai melaksanakan IPO.

Sebagai informasi, PACK mengincar dana segar maksimal Rp49,89 miliar.

Dalam prospektusnya, calon perusahaan tercatat b itu akan menawarkan banyak-banyaknya 308 juta saham baru atau dengan nilai nominal Rp10 sebanyak-banyaknya 20,03 persen dari jumlah modal disetor penuh. Saham tersebut akan ditawarkan pada kisaran harga Rp110—Rp162.

Direktur Utama Solusi Kemasan Digital Denny Winoto mengatakan prospek bisnis di industri kemasan fleksibel digital tercatat mengalami pertumbuhan. Maka itu dia melihatpeluang pasar di industri ini pun semakin terbuka lebar.

"Prospek usaha kemasan fleksibel digital bagi UMKM sangat diminati, karena pasarnya besar dan masih tahap awal,” kata Denny dalam keterangan resminya, Rabu (1/2/2023)

Menurutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diproyeksikan tetap positif seiring dengan tren pemulihan pasca pandemi. Pasalnya, pemerintah memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di 2022 akan sebesar 5,2 persen yoy terutama ditopang oleh komponen konsumsi rumah tangga.

"Seperti yang sudah dibuktikan, pada saat kesulitan akibat kondisi pandemi Covid-19, industri kemasan tetap berjalan dan malah semakin banyak yang memerlukan kemasan pada saat pandemi," imbuhnya.

Adapun data Indonesian Packaging Federation (IPF) menunjukkan bahwa nilai ekonomi di industri kemasan nasional pada 2021 mencapai US$7,2 miliar dan nilainya diproyeksikan akan terus meningkatkan seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

Denny meyakini kinerja PACK bakal sejalan dengan tren pertumbuhan industri kemasan nasional. "Perseroan memiliki keunikan, yaitu dapat melayani UMKM yang memesan kemasan dalam jumlah rendah sampai 100 lembar per pesanan," imbuhnya.

Dia menambahkan bila data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini Indonesia memiliki lebih dari 60 juta UMKM. "Walaupun FlexyPack sudah melayani hampir 4.000 pelanggan, namun prospek bisnis di industri ini akan terus bertumbuh," ujar Denny.

Dalam prospektusnya, calon perusahaan tercatat berkode saham PACK ini akan menawarkan banyak-banyaknya 308 juta saham baru atau dengan nilai nominal Rp10 sebanyak-banyaknya 20,03 persen dari jumlah modal disetor penuh. Saham tersebut akan ditawarkan pada kisaran harga Rp110—Rp162.

Dengan jumlah penawaran dan kisaran harga saham tersebut, PACK diperkirakan dapat menghimpun dana publik maksimal Rp49,89 miliar.

Sekitar 21 persen dana hasil penawaran umum rencananya akan digunakan PACK untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) dalam rangka pengembangan sistem informasi dan teknologi FlexyPack System 2.0 dengan jangka waktu 4 tahun. Rencana ini akan langsung dieksekusi oleh tim software developer internal setelah dana hasil IPO diterima.

Sementara itu, sisa dana hasil IPO sekitar 79 persen akan digunakan sebagai modal kerja dengan rincian sekitar 19 persen untuk pemasaran dan promosi dan 60 persen digunakan untuk keperluan modal kerja seperti bahan baku produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper