Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola pusat data atau data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) membeberkan rencana pengembangan data center jumbo, sebagai kongsi dengan Grup Salim.
Presiden Direktur DCII Otto Toto Sugiri mengatakan DCII akan membangun data center di Bintan dengan kapasitas 2.000 MW. Pendanaan untuk pembangunan data center tersebut berpotensi dari pinjaman bank dan Grup Salim.
Dia menyebut, bentuk kerja sama tersebut bisa dilakukan dalam bentuk joint venture, dengan belanja modal yang akan berasal dari Grup Salim dan DCII mengoperasikan data center tersebut.
"Obyektifnya Bintan itu cukup strategis, karena kami mau ambil pasar Singapura, bukan hanya Indonesia. Grup Salim, biasanya JV dengan DCII, jadi capex dari mereka, DCII operasinya," ujar dia, ditemui di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Toto juga mengatakan akan menganggarkan belanja modal senilai Rp500 miliar pada tahun ini dan menargetkan untuk meraih laba bersih yang naik hingga 30 persen. Belanja modal Rp500 miliar tersebut untuk pembangunan data center Cibitung.
"Capex tahun ini kira-kira Rp500 miliar, buat data center Cibitung," kata Otto.
Baca Juga
Dia melanjutkan, dari master plan, DCII bisa membangun sebanyak 15 gedung data center di Cibitung. Namun, untuk tahap awal, baru sekitar 4 sampai 5 data center yang akan dibangun.
"Jadi kami tidak mau langsung bangun. Apalagi dengan tren bunga naik, kami harus lebih hati-hati," ucapnya.
Adapun, untuk tahun ini, DCII menargetkan pendapatan dan laba bersih yang konsisten dengan kenaikan pendapatan 20 persen, dan laba bersih bisa lebih dari 20 persen, bahkan mencapai 30 persen. Menurutnya, pendapatan dan laba bersih ini akan didapatkan lebih banyak dari efisiensi operasional.