Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos DCII Targetkan Laba Naik 30 Persen 2023, Simak Rencana Kerjanya

PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) akan memacu pengembangan data center untuk mendongkrak kinerja, termasuk kongsi dengan Grup Salim.
Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) Otto Toto Sugiri ditemui di Jakarta, Kamis (26/1/2023). Bisnis/Annisa Kurniasari Saumi.
Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) Otto Toto Sugiri ditemui di Jakarta, Kamis (26/1/2023). Bisnis/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola pusat data atau data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mengatakan akan menganggarkan belanja modal senilai Rp500 miliar pada tahun ini dan menargetkan untuk meraih laba bersih yang naik hingga 30 persen.

Presiden Direktur DCII Otto Toto Sugiri mengatakan DCII menganggarkan belanja modal Rp500 miliar untuk pembangunan data center Cibitung.

"Capex tahun ini kira-kira Rp500 miliar, buat data center Cibitung," kata Otto, ditemui di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Dia melanjutkan, dari master plan, DCII bisa membangun sebanyak 15 gedung data center di Cibitung. Namun, untuk tahap awal, baru sekitar 4 sampai 5 data center yang akan dibangun.

"Jadi kami tidak mau langsung bangun. Apalagi dengan tren bunga naik, kami harus lebih hati-hati," ucapnya.

Sementara itu mengenai rencana DCII membangun data center di Bintan, Otto menyebut, data center yang berada di Bintan tersebut berkapasitas 2.000 MW. Pendanaan untuk pembangunan data center tersebut berpotensi dari pinjaman bank dan Grup Salim.

Otto memastikan akan ada kerja sama dengan Grup Salim pada data center Bintan tersebut. Dia menyebut, bentuk kerja sama tersebut bisa dilakukan dalam bentuk joint venture, dengan belanja modal yang akan berasal dari Grup Salim dan DCII mengoperasikan data center tersebut.

"Obyektifnya Bintan itu cukup strategis, karena kami mau ambil pasar Singapura, bukan hanya Indonesia. Grup Salim, biasanya JV dengan DCII, jadi capex dari mereka, DCII operasinya," ujar dia.

Adapun untuk tahun ini, DCII menargetkan pendapatan dan laba bersih yang konsisten dengan kenaikan pendapatan 20 persen, dan laba bersih bisa lebih dari 20 persen, bahkan mencapai 30 persen. Menurutnya, pendapatan dan laba bersih ini akan didapatkan lebih banyak dari efisiensi operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper