Bisnis.com, JAKARTA – Schroders Indonesia optimistis pasar saham Indonesia disebut akan bergerak positif ditopang oleh beberapa sentimen mulai dari mobilitas masyarakat yang mulai normal hingga adanya pemilu serentak 2024. Beberapa sektor menjadi jagoan seperti perbankan, konsumer, retail, hingga komoditas di luar batu bara.
Investment Director Schroders Indonesia Irwanti mengatakan faktor seperti kembali normalnya aktivitas masyarakat pasca dicabutnya PPKM sehingga meningkatkan angka konsumsi domestik Indonesia. Angka tersebut memiliki andil besar secara jangka panjang bagi pasar saham.
“Semuanya normal selepas pencabutan PPKM, fully normal, jika tahun lalu hanya setengah. Konsumsi domestik Indonesia punya andil besar dimana ada teori bahwa di tengah resesi, negara yang konsumsi domestiknya tinggi akan lebih kebal ditambah Indonesia memiliki demografi yang secara long term akan benefit,” kata Irwanti dalam acara Media Gathering: Market Outlook 2023 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Kemudian, pasar yang positif dikatakan Irwanti akan dipengaruhi oleh inflow obligasi oleh asing yang masuk. Terlebih suku bunga akan berpengaruh di obligasi rupiah dan saham.
Namun ekspor komoditas batu bara tahun ini diperkirakan akan mengalami penurunan. Tren komoditas akan digantikan dengan nikel dimana ke depan tren nikel semakin meningkat dengan selesainya smelter yang saat ini sedang dibangun.
“Komoditas batu bara akan mengalami penurunan tapi tidak terlalu jauh karena akan ada pergantian dari energi kotor (batu bara) ke energi bersih. Ekspor batu bara turun tapi tidak untuk metal yang lain,” lanjutnya.
Baca Juga
Dengan menurunnya harga komoditas batu bara, sentimen di market akan ikut turun. Irwanti menyebut hal tersebut tidak akan begitu berpengarruh karena investor yang melihat jangka panjang lebih banyak dibanding dengan investor yang hanya berinvestasi jangka pendek.
Sentimen selanjutnya adalah akan diadakannya pemilu 2024. Investor akan melihat pemilu ini akan memberikan sentimen yang baik atau tidak bagi pasar. Efek pemilu bagi pasar akan dirasakan bahkan 6 bulan sebelum pemilihan dimana masa kampanye mulai dilakukan.
Dengan beberapa faktor yang akan mempengaruhi gerak pasar saham tahun ini, beberapa sektor menjadi menarik untuk dilirik menurut Schroders Indonesia.
“Pertama sektor perbankan yaitu big banks dengan likuiditas masih tinggi, namun tidak direkomendasikan untuk small banks. Kemudian sektor consumer dimana lagi-lagi sektor ini merupakan sektor yang defensif,” jelasnya.
Kemudian sektor selanjutnya yang menarik adalah komoditas non batu bara terutama nikel dan stainless steel serta sektor retail yang disebut akan merasakan dampak reopening full year setelah pandemi.