Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat! Ini 3 Perbedaan Obligasi Pemerintah dan Korporasi

Ada dua jenis obligasi berdasarkan penerbitnya, yaitu obligasi pemerintah dan obligasi korporasi.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa analis mengungkapkan pasar obligasi tahun ini berpotensi lebih dilirik dibandingkan pasar saham. Hal tersebut disebabkan karena tren pasar saham sedang mengalami penurunan sehingga pasar obligasi lebih menarik dengan resiko yang diberikan lebih rendah.

Di Indonesia sendiri terdapat dua jenis obligasi berdasarkan penerbit, yakni obligasi pemerintah dan obligasi korporasi. Melansir situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setidaknya terdapat tiga perbedaan yang mencolok antar keduanya.

Obligasi pemerintah merupakan jenis obligasi yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI dengan tujuan pembuayaan pembagunan negeri. Kemenkeu RI akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) berupa obligasi ritel negara baik berbasis konvesional maupun sukuk/syariah.

Obligasi pemerintah memiliki imbal hasil kompetitif dibandingkan dengan rata-rata bunga deposito dengan jangka waktu dibawah 5 tahun. Pada tahun 2023, target SBN oleh pemerintah akan dinaikkan 30 persen, dari target Rp100 triliun menjadi Rp130 triliun dengan alasan kenaikan minat yang tinggi.

Sebagai informasi, pemerintah berencana menerbitkan 8 seri SBN ritel dengan jadwal tertekat pada 19 Januari – 9 februari dengan jenis SBR012-T2 dan SBR012-T4.

Obligasi korporasi, yaitu instrumen investasi berupa surat utang yang dikeluarkan perusahaan swasta untuk pembiayaan perusahaan. Disebutkan, jika obligasi korporasi memiliki imbal hasil yang kompetitif dibandingkan rata-rata bunga deposito atau kupon obligasi negara dengan jangka waktu 1 tahun atau lebih dari 5 tahun.

Investor perlu memperhatikan obligasi korporasi karena memiliki peringkat obligasi atau bonds rating yang diberikan oleh lembaga penilai obligasi mengenai kelayakan atau kemampuan dari penerbit obligasi tersebut.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan meskipun resesi meningkat, obligasi swasta akan lebih sedikit diterbitkan karena suku bunga yang meningkat.

“Kuncinya di suku bunga BI, jika suku bunga stabil maka obligasi stabil,” kata Martha beberapa waktu lalu.

Baik obligasi korporasi maupun obligasi pemerintah menawarkan keuntungan berupa kupon dan capital gain. Kupon dibayarkan selama jangka waktu obligasi hingga tanggal jatuh tempo.

Pada saat yang sama, jumlah imbal hasil bergantung pada nilai dan jenis kupon. Manfaat selanjutnya adalah capital gain yang dihasilkan dari selisih harga jual dan harga beli obligasi serta volatilitas harga obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper