Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten penyedia jasa logistik PT Jasa Berdikari Logistics Tbk. (LAJU) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan 700 juta saham baru di rentang harga Rp100 hingga Rp150 per lembar.
Mengutip data prospektus calon emiten yang akan menggunakan kode LAJU tersebut, saham baru yang ditawarkan merupakan 32,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nomonal rp25 per lembar.
Perusahaan yang merupakan mitra logistik Alfamidi (MIDI) dan SIRCLO mematok harga saham sebesar Rp100 hingga Rp150 per lembar saham. Alhasil, dana segar yang kemungkinan diraup LAJU adalah maksimal Rp105 miliar.
Sebanyak 23,71 persen dari dana segar hasil IPO akan dipakai untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Dari alokasi capex ini, sebanyak 57,82 persen akan digunakan untuk pembelian aset dan sekitar 42,18 persen akan dipakai untuk pembelian 25 unit armada truk secara tunai.
Sisanya sebanyak 76,29 persen dari dana hasil IPO akan dipakai untuk keperluan modal kerja. Rinciannya, 97,93 persen dipakai untuk biaya operasional, penambahan SDM, perbaikan dan pemeliharaan serta pemasaran. Sisanya, 2,07 persen dari alokasi modal kerja itu akan dipakai untuk penambahan teknologi memperkuat tracking.
Bersamaan dengan IPO, LAJU juga menerbitkan sebanyak banyaknya 140 juta Waran Seri I dengan nomonal Rp25 atau maksimal 9,66 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran tersebut merupakan insentif bagi para pemegang saham baru yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Baca Juga
Setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 1 waran Seri I yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Harga pelaksanaan sebesar Rp 150 - Rp 175, yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak diterbitkan, mulai 24 Juli 2023 sampai dengan 24 Januari 2024.
Estimasi total dana dari Waran Seri I ini mencapai sebanyak-banyaknya Rp 24,5 miliar. Dana yang diperoleh seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja. Meliputi biaya operasional, penambahan SDM, penambahan teknologi, perbaikan dan pemeliharaan, serta pemasaran.
Adapun rincian periode IPO yaitu
· Masa Penawaran Awal: 30 Desember 2022 – 6 Januari 2023
· Perkiraan Tanggal Efektif: 13 Januari 2023
· Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 17 Januari 2023 – 19 Januari 2023
· Perkiraan Tanggal Penjatahan: 19 Januari 2023
· Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 20 Januari 2023
· Perkiraan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek: 24 Januari 2023