Bisnis.com, JAKARTA – IDX Industrial Classification (IDX-IC) mengelompokkan perusahaan tercatat berdasarkan eksposur pasar atas barang atau jasa akhir yang diproduksi. Sektor tersebut masih dibagi menjadi sub sektor yang di dalamnya dibagi per industri dan juga sub industri. Salah satunya adalah Sub industri Jasa Pendidikan dengan kode E521. Sub industri ini hanya diisi oleh satu emiten yaitu PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA).
Lalu nagaimana prospek saham yang bergerak di bidang industri jasa pendidikan ini?
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengungkapkan jika IDEA yang masuk dalam sub industri jasa pendidikan tidak resilient terhadap resesi karena berada di dalam sektor konsumsi non primer.
“IDEA adalah emiten yang menyajikan pendidikan yaitu training hotel, restaurant dan lainnya. Jadi emiten ini pun sangat bergantung terhadap siklus ekonomi,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Kamis (22/12/2022).
Sebagai satu-satunya emiten yang ada di jasa pendidikan, Arjun menilai jika prospek untuk emiten positif karena berhentinya PPKM dan pembukaan ekonomi seharusnya meningkatkan permintaan layanan untuk hotel dan restaurant.
“Jadi ini akan berdampak positif terhadap emiten IDEA,” lanjutnya.
Baca Juga
Emiten yang benaran fokus kepada pendidikan umum seharusnya resilient terhadap resesi tetapi di IHSG tidak ada emiten yang bergerak di emiten pendidikan umum selain IDEA.
Di luar prospek saham pendidikan, pengamat pasar modal, Teguh Hidayat justru mengatakan jika industri pendidikan memiliki stigma negatif jika mencoba mencari keuntungan dengan masuk ke dalam pasar modal.
“Badan yang bergerak di jasa pendidikan ketika mencoba untuk mencari keuntungan akan disebut sebagai komersialisasi pendidikan. Dimana hal tersebut tentu saj amenjadi stigma negatif baik bagi investor ataupun badan tersebut,” katanya kepada Bisnis, Kamis (22/21/2022).
Lebih lanjut, Teguh mengatakan jika pendidikan sama halnya seperti tembakau, dimana keberadaannya tidak dapat tergantikan dan menyangkut banyak orang. Keadaan yang menyangkut kepentingan banyak orang tersebut menurut Teguh akan sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah, baik dari harga atau tarif serta aturan yang berlaku.
“Ketika kita berbicara soal pendidikan, kita tidak cari untung di situ. Meskipun pada praktiknya ada beberapa untung dari usaha jasa pendidikan tapi tidak berbentu PT melainkan startup seperti Ruang guru dan lainnya,” imbuh Teguh.
Jika melihat kinerja saham IDEA yang listing pada September 2021, harganya turun jika dibandingkan harga saat IPO. Berdasarkan dat RTI Business, IDEA IPO di harga 140 per lembar saham dengan menawarkan 212,4 juta lembar saham.
Saat ini, hingga penutupan perdagangan pada Kamis, (22/12/2022), saham IDEA berada di posisi 70 atau naik 4,48 persen. Secara akumulasi, kinerja saham mengalami penurunan sebesar 35,19 persen secara tahunan. Selama itu, IDEA pernah mencicipi posisi terendahnya di harga Rp49 dan posisi tertingginya di angka Rp149. Kapitaslisasi pasar tercatat 74,37 juta.