Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) resmi meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5 persen di akhir tahun ini. Analis melihat peningkatan suku bunga ini berdampak positif ke IHSG dan berpotensi mengalami santa claus rally.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata menuturkan keputusan BI hari ini telah sesuai dengan ekspektasi pasar, yakni kenaikan sebesar 25 bps. Liza memandang peningkatan suku bunga ini merupakan kebijakan moneter terakhir tahun ini.
Liza juga mencermati, nilai tukar rupiah stabil di angka Rp15.582 per dolar AS. Menurutnya, dolar AS sedang melemah imbas keputusan Bank of Japan yang bernada hawkish untuk menaikkan yield obligasi jangka panjang negara mereka sebesar-besarnya 50 bps.
"Jadi dampaknya ke IHSG tidak akan begitu berarti. Jikapun ada, dampaknya lebih ke sentimen positif, terlebih untuk sektor perbankan dengan pertimbangan memperbesar net interest margin atau NIM," ujar Liza kepada Bisnis, Kamis (22/12/2022).
Namun, lanjutnya, ke depan bank harus tetap menjaga pertumbuhan volume kredit yang disinyalir mulai melemah pada November lalu ke 11,2 persen secara tahunan, dibandingkan dengan 12 persen yoy di Oktober.
Begitu juga dengan pertumbuhan deposit yang turun ke angka 8,8 persen YoY pada bulan November 2022 dibandingkan 9,1 persen YoY pada Oktober 22.
Baca Juga
Pada obligasi, kata dia, kenaikan suku bunga acuan ini berguna untuk menjaga spread yield pada level yang kompetitif. Selain itu, pada saat yang sama memastikan recovery dan ketahanan ekonomi yang sehat.
"Bertepatan dengan keputusan BI 7DRR hari ini, IHSG terlihat semakin mantap melanjutkan kenaikan setelah kemarin menembus resistance pertama yaitu MA10, mengakhiri trend sideways yang telah berlangsung 2 minggu lamanya," ucap Liza.
Menurutnya, posture bullish IHSG semakin terasa. Oleh karena itu, NH Korindo Sekuritas masih optimistis santa claus rally atau window dressing masih bisa terjadi di pasar saham Indonesia.
Namun, lanjut Liza, menimbang efektivitas sisa hari trading di penghujung tahun ini, NH Korindo Sekuritas menurunkan target akhir tahun ke level yang lebih konservatif yaitu 7.000-7.100 dari target sebelumnya di range all-time-high 7.300-7.400.