Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,77 persen atau 52,34 poin ke level 6.820,66 pada perdagangan Rabu (21/12/2022). Saham emiten teknologi seperti GOTO hingga saham tambang BUMI, menjadi saham-saham yang diperdagangkan dengan volume perdagangan terbanyak hari ini.
Saham GOTO, BSBK, hingga BUMI menjadi saham dengan volume perdagangan terbanyak dalam hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 253 saham menguat, 278 saham melemah, dan 172 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.763,69-6.820,66. Kapitalisasi pasar tercatat naik menjadi Rp9.444,26 triliun.
Saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi saham dengan volume perdagangan terbesar, yakni sebanyak 2,7 miliar saham, dengan sahamnya yang naik 2,30 persen ke level 89.
Menyusul di belakangnya saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK) dengan volume perdagangan 1 miliar saham dengan sahamnya yang menguat 2,06 persen ke 198, dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan volume perdagangan 422,3 juta saham dan sahamnya menguat 1,22 persen ke level 166.
Sementara itu, saham PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) menjadi saham dengan peningkatan terbesar, yakni 21,57 persen ke level 124, disusul oleh PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) yang naik 20,76 persen ke level 1.745, dan PT Personel Alih Daya Tbk. (PADA) yang naik 18,45 persen ke level 122.
Baca Juga
Sementara itu, indeks sektoral dengan peningkatan tertinggi hari ini terjadi pada indeks IDXENERGY yang naik 3,03 persen, disusul oleh IDXBASIC dan IDXNONCYCLICAL yang keduanya naik 0,2 persen.
Sebelumnya, Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya mengatakan pasar mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps (22/12/2022). Kenaikan tersebut lebih lambat dari kenaikan sebesar 50 bps dalam beberapa bulan terakhir.
Dari luar, indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound terbatas di Selasa (20/12/2022) waktu setempat. Kecenderungan hawkish dari Bank of Japan (BoJ) menambah bayang-bayang kekhawatiran resesi setelah pandangan hawkish lebih dulu disampaikan oleh Kepala The Fed Jerome Powell.