Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Mantul, Saham Emiten Low Tuck Kwong (BYAN) Tebar Cuan

Sebanyak 172 saham menguat, 119 saham melemah, dan 208 saham stagnan pada awal perdagangan IHSG hari ini.
Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak ke zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (21/12/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka di 6.768,32 atau sama dengan penutupan kemarin. IHSG melanjutkan pergerakan di zona hijau beberapa saat setelah perdagangan dibuka dan mencapai level tertinggi 6.813,67, atau menguat 0,67 persen pada 09.05 WIB. 

Sebanyak 172 saham menguat, 119 saham melemah, dan 208 saham stagnan pada awal perdagangan. 

Mayoritas indeks sektoral mengawali pembukaan di zona hijau dengan kenaikan tertinggi pada sektor energi yang menguat 1,95 persen. Kemudian disusul sektor teknologi yang menguat 0,73 persen dan sektor industri dasar menguat 0,22 persen.

Sementara itu, mayoritas saham-saham penghuni top 10 big cap terpantau mengawali perdagangan dengan pelemahan. TLKM dan ADRO memimpin pelemahan dengan koreksi sebesar 1,08 persen dan 0,51 persen. Kemudian disusul ASII dan BBNI yang turun 0,44 persen dan 0,26 persen.

Beberapa saham berkapitalisasi besar yang dibuka menguat adalah BYAN yang naik 7,21 persen, kemudian BBCA dan BMRI menguat masing-masing 0,58 persen dan 0,25 persen.

Phintraco Sekuritas sebelumnya memperkirakan IHSG akan berfluktuasi di atas critical support level 6.720 hingga kisaran pivot 6.830.

“Secara teknikal, IHSG membentuk pola doji star dan penurunan volume transaksi pada perdagangan kemarin Selasa(20/12/2022) yang memperkuat sinyal fluktuasi/sideways,” tulis Phintraco dalam riset harian, Rabu(21/12/2022).

Pasar mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia(BI) yang diperkirakan menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps(22/12/2022). Kenaikan tersebut lebih lambat dari kenaikan sebesar 50 bps dalam beberapa bulan terakhir.

Dari luar, indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound terbatas di Selasa (20/12/2022) waktu setempat. Kecenderungan hawkish dari Bank of Japan (BoJ) menambah bayang-bayang kekhawatiran resesi setelah pandangan hawkish lebih dulu disampaikan oleh Kepala The Fed Jerome Powell.

Faktor lain adalah antisipasi laporan penjualan sejumlah perusahaan ritel di AS di pekan ini. Terdapat kekhawatiran realisasi akan lebih rendah dari ekspektasi mengingat US Personal Spending diperkirakan hanya tumbuh 0,2 persen secara bulanan pada November 2022, melambat dari Oktober 2022 yang tumbuh 0,8 persen mom.

Pandangan hawkish dari BoJ telah lebih dulu menekan mayoritas indeks di Eropa kemarin. European Central Bank(ECB) menyatakan rencananya untuk mengurangi balance sheet hingga US$15,9 miliar per bulan mulai Maret 2023.

“Sebagai informasi, BoJ memperlebar batas fluktuasi Japan 10-year Bond Yield dari 25 bps menjadi 50 bps dari target 0 persen. Hal ini memicu aksi jual signifikan pada obligasi di seluruh dunia," tulis Phintraco.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper