Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Naik, Mampukah Telkom, Indosat dan XL Axiata Bertahan?

Sektor telekomunikasi terdampak suku bunga naik seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), hingga PT Indosat Tbk. (ISAT).
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek NeutraDC di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2022). PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. melalui anak usahanya NeutraDC yang berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi Singapura, Singtel dan PT Medco Power Indonesia memulai pembangunan data center dengan kapasitas 51 Megawatt (WM) di Batam - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha.
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek NeutraDC di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2022). PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. melalui anak usahanya NeutraDC yang berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi Singapura, Singtel dan PT Medco Power Indonesia memulai pembangunan data center dengan kapasitas 51 Megawatt (WM) di Batam - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan suku bunga diprediksi akan terjadi hingga semester I/2023. Analis menilai emiten-emiten di sektor telekomunikasi akan terdampak akibat hal ini seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), hingga PT Indosat Tbk. (ISAT).

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menjelaskan seiring dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI), akan diperlukan upaya restrukturisasi atau refinancing utang-utang yang dimiliki oleh emiten-emiten telekomunikasi.

"Jadi fokus emiten telekomunikasi mereka harus efisiensi menekan biaya operasional dan biaya beban bunga, karena suku bunga diprediksi masih akan naik sampai semester I/2023 seiring kenaikan BI rate," kata Steven kepada Bisnis, Rabu (21/12/2022).

Dia melanjutkan, emiten-emiten telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), hingga PT Indosat Tbk. (ISAT), hingga tahun depan tetap akan mengeluarkan belanja modal atau capex. Pendanaan belanja modal tersebut bisa diambil dari pinjaman perbankan dan obligasi.

Ketika emiten telekomunikasi memilih untuk mengambil pendanaan dari dua instrumen tersebut, maka emiten-emiten telco akan terkena dampak suku bunga tinggi.

Jika seperti itu, lanjut Steven, emiten telekomunikasi harus mengencangkan ikat pinggang untuk efisiensi, karena pendanaan mereka bisa menjadi mahal.

"Tetapi di sisi lain, emiten telco harus tetap investasi karena proses mematikan 3G harus tetap berjalan. Kemudian, perluasan jaringan juga harus tetap dilakukan," ujar dia.

Menurutnya, saat ini semua operator telekomunikasi harus meratakan jaringan sinyalnya, yang berarti, emiten telekomunikasi tetap harus melakukan investasi di tengah suku bunga tinggi.

Adapun HP Sekuritas mengunggulkan saham TLKM dan ISAT di sektor telekomunikasi. Untuk ISAT, Steven menjelaskan proses penyatuan jaringan ISAT sejalan dengan estimasi manajemen.

Steven memperkirakan ISAT akan menikmati lonjakan yang cukup besar di konsumsi data dan pendapatan tahun depan. Sementara itu, TLKM menjadi pilihan HP Sekuritas karena TLKM dipandang sebagai market leader di industri telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper