Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, 21 Desember 2022

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini.

Kemarin (20/12/2022), IHSG ditutup melemah sebesar 11 poin atau 0,17 persen ke level 6.768. Sektor teknologi, basic material, properties & real estate, finansial, industrial, kesehatan, transportasi dan logistik,serta infrastruktur bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memaparkan dari sentimen ekonomi, Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda mengejutkan pasar dengan menggandakan batas atas imbal hasil tenor 10 tahun obligasi Pemerintah Jepang. Hal ini otomatis mendorong penguatan Yen.

Kebijakan BoJ dipandang sebagai bagian dari langkah normalisasi kebijakan di bawah Gubernur yang baru nantinya. BoJ sekarang mengizinkan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik menjadi sekitar 0,5 persen, dari batas sebelumnya 0,25 persen.

“Kami semakin yakin, ketika April tahun depan, Haruhiko Kuroda telah turun tahta, ada kemungkinan perubahan kebijakan akan terjadi dan akan lebih banyak kejutan nantinya,” kata Nico dalam riset, Rabu (21/12/2022).

Nico memprediksi berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas pada rentang 6.697–6.810. Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi adalah BMRI dengan support dan resistensi 9.875-10.250, saham ICBP pada 10.100-10.475, dan saham INDY pada 2.840-2.990.

Secara terpisah, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan berfluktuasi di atas critical support level 6.720 hingga kisaran pivot 6.830.

“Secara teknikal, IHSG membentuk pola doji star dan penurunan volume transaksi pada perdagangan kemarin Selasa (20/12/2022) yang memperkuat sinyal fluktuasi/sideways,” tulis Phintraco dalam riset harian. 

Pasar mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps (22/12/2022). Kenaikan tersebut lebih lambat dari kenaikan sebesar 50 bps dalam beberapa bulan terakhir.

“Terkait sentimen tersebut, saham-saham rate-sensitive, seperti BBNI, BMRI dan PWON dapat diperhatikan hari ini,” lanjut mereka.

Selain itu, menjelang libur Natal dan Tahun Baru, saham-saham ritel cenderung bergerak positif atau menunjukkan potensi rebound. Phintraco Sekuritas menyebutkan pasar dapat memperhatikan MAPI, ACES, KRYA dan MYOR.

Dari luar, indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound terbatas di Selasa (20/12/2022) waktu setempat. Kecenderungan hawkish dari Bank of Japan (BoJ) menambah bayang-bayang kekhawatiran resesi setelah pandangan hawkish lebih dulu disampaikan oleh Kepala The Fed Jerome Powell.

Faktor lain adalah antisipasi laporan penjualan sejumlah perusahaan ritel di AS di pekan ini. Terdapat kekhawatiran realisasi akan lebih rendah dari ekspektasi mengingat US Personal Spending diperkirakan hanya tumbuh 0,2 persen secara bulanan pada November 2022, melambat dari Oktober 2022 yang tumbuh 0,8 persen mom.

Pandangan hawkish dari BoJ telah lebih dulu menekan mayoritas indeks di Eropa kemarin. European Central Bank (ECB) menyatakan rencananya untuk mengurangi balance sheet hingga US$15,9 miliar per bulan mulai Maret 2023.

“Sebagai informasi, BoJ memperlebar batas fluktuasi Japan 10-year Bond Yield dari 25 bps menjadi 50 bps dari target 0 persen. Hal ini memicu aksi jual signifikan pada obligasi di seluruh dunia,” tulis Phintraco.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.