Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten batu bara dan logam Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) menduduki peringkat pertama saham paling cuan sepanjang tahun ini menurut Bloomberg.
Hingga perdagangan Senin (17/12/2022), ADMR bergerak melemah 1,16 persen ke level Rp1.705 per saham. Meski melemah, harga saham ADMR sudah mencatat kenaikan 1.605 persen secara year to date.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata mengatakan dari sisi laporan keuangan ADMR cukup bagus untuk mulai menambah kepemilikan saham ADMR secara bertahap.
Terkait dengan kinerja, sampai dengan kuartal III/2022 ADMR mencatat lonjakan pendapatan dan laba. Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan akhir September 2022, ADMR mencetak pendapatan sebesar US$666,48 juta atau naik sekitar 188 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$231,31 juta.
ADMR juga mencatat EBITDA operasional yang tinggi hingga US$411 juta pada sembilan bulan 2022, atau naik 318 persen dari US$98 juta sampai akhir September 2021. Adapun, Laba inti ADMR, yang tidak termasuk komponen non operasional setelah pajak, naik 456 persen menjadi US$292 juta pada sembilan bulan 2022 dari US$52 juta pada sembilan bulan 2021.
Selain itu, laba bersih ADMR naik 481 persen menjadi US$284,26 juta pada sembilan bulan 2022 dari US$48,87 juta pada periode yang sama 2021.
“Untuk trading jangka pendek di saat sekarang saran saya Buy on Weakness, nanti average up bertahap kalau sudah di atas 1.700,” ungkapnya dalam webinar, Senin (19/12/2022).
Adapun, saham ADMR masih berpeluang menguat pada jangka menengah dan jangka panjang jika harganya berhasil tembus di atas 1.750.
“Kalau jalannya terbuka bisa ke level 1.860-1.900 atau balik ke level 2.000-2.050,” papar Liza.