Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup melemah pada perdagangan Selasa (13/12/2022) dihadapan dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau melemah 0,25 poin ke posisi 104,5.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 29 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 40 point di level Rp15.657.
Sejumlah mata uang asing juga terpantau mengalami pergerakan yang variatif. Dolar Hongkong terpantau menguat 0,03 persen. Dolar Taiwan melemah 0,05 persen. Won Korea Selatan menguat 0,41 persen dan Rupee India juga melemah 0,19 persen. Kemudian ada Ringgit Malaysia yang melemah 0,35 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dalam risetnya menjelaskan jika di tingkat global, perekonomian diperkirakan akan menghadapi penurunan untuk dua kuartal pertama di tahun mendatang.
Namun, ada sisi positif dari kondisi ini, karena resesi diperkirakan akan lebih landai untuk hampir di setiap level perekonomian jika dibandingkan dengan resesi sebelumnya yang tercatat dalam sejarah.
"Meskipun ada indikasi yang jelas bahwa resesi akan terjadi, namun perekonomian di Indonesia, diperkirakan akan tetap kuat di tengah-tengah prospek yang kurang baik. Hal ini salah satunya didukung oleh tetap kuatnya produksi manufaktur dan konsumsi domestic yang tetap stabil," katanya dalam riset harian, Selasa (13/12/2022).
Perekonomian negara-negara maju mengalami penurunan produksi manufaktur, sementara perekonomian negara-negara berkembang yaitu Indonesia,menunjukkan situasi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Sementara itu, Indonesia diperkirakan akan mengalami penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun 2023 sebesar 3,6 persen. Walaupun kini pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72 persen secara tahunan (YoY) pada kuartal III/2022, tetapi kedepannya dengan situasi global dan juga ancaman terjadinya resesi, maka Indonesia diprediksi akan mengalami penurunan pada kinerja perekonomian nasional.
"Akan tetapi situasi ini akan perlahan membaik dengan proyeksi bertambahnya permintaan masyarakat Indonesia terhadap hasil produksi manufakturing dalam negeri," lanjutnya.
Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyeksika mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.640 - Rp. 15.710.