Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapitalisasi Pasar GOTO, Bukalapak & Grab Hangus Rp798 Triliun, Boncos!

Saham GOTO, Bukalapak (BUKA), dan Grab tercatat berkinerja buruk, semuanya telah anjlok lebih dari 65 persen sejak mereka memulai debutnya.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara secara total telah kehilangan kapitalisasi pasar hingga US$51 miliar setara Rp797, 99 triliun (asumsi kurs Rp15.647), sejak debut mereka di pasar modal. Para perusahaan ini menghadapi keraguan investor terhadap upaya mereka menuju profitabilitas.

Mengutip Bloomberg, Senin (12/12/2022), saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) bersama dengan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang tercatat di BEI dan Grab Holdings Ltd. yang berbasis di Singapura, semuanya telah anjlok lebih dari 65 persen sejak mereka memulai debutnya.

Saham GOTO, Bukalapak, dan Grab tercatat berkinerja buruk atau di bawah indeks acuan pada masing-masing negara, bahkan melampaui penurunan sekitar 30 persen di Nasdaq 100 sejak awal 2022.

Saham-saham teknologi di Asia Tenggara bergabung dengan kemerosotan yang melanda perusahaan rintisan (startup) India yang baru-baru ini go public karena investor mempertanyakan valuasi tinggi dan kemampuan mereka untuk mencetak laba. 

GOTO, Bukalapak, dan Grab dinilai menawarkan investor eksposur ke sektor e-commerce yang sedang booming di Asia Tenggara pada saat para investor masih bersemangat untuk mengambil saham pertumbuhan. Namun, kenaikan suku bunga secara global dan risiko resesi berdampak pada saham teknologi.

Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa investor awal akan mengurangi saham mereka setelah periode penguncian (lock-up) saham berakhir. GoTo kehilangan hampir 60 persen nilai pasar selama sebulan terakhir di tengah berakhirnya penguncian saham pemegang saham utamanya. Saham GOTO juga tertekan sentimen investor yang khawatir tentang prospek perusahaan internet Indonesia yang masih merugi.

Manajemen GoTo pada pekan lalu melalui pemaparan publik insidentil mengatakan memiliki cukup dana untuk mempertahankan perusahaan hingga mencapai profitabilitas.

Sementaar itu, Grab yang terdaftar di Bursa New York mempersempit kerugiannya pada kuartal ketiga tahun ini karena pendapatan mengalahkan ekspektasi.

Di sisi lain, Sea Ltd, unicorn pasar online Singapura lainnya yang terdaftar di AS pada tahun 2017, juga kehilangan nilai pasar sekitar US$169 miliar sejak periode puncaknya pada Oktober 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper