Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korporasi Gemar Berutang, Obligasi Capai Rp156 Triliun per November 2022

Sektor multifinance menjadi penyumbang penerbitan obligasi terbesar memasuki akhir tahun 2022
Sektor multifinance menjadi penyumbang penerbitan obligasi terbesar memasuki akhir tahun 2022. /Freepik
Sektor multifinance menjadi penyumbang penerbitan obligasi terbesar memasuki akhir tahun 2022. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Penerbitan surat utang atau obligasi korporasi di Indonesia telah menembus level Rp156 triliun hingga akhir November 2022

Data dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebutkan penerbitan obligasi korporasi telah mencapai Rp156,03 triliun hingga 30 November 2022. Jumlah tersebut naik 59 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp98,13 triliun.

Secara rinci, jumlah emisi obligasi korporasi hingga akhir November 2022 dengan rating Pefindo adalah sebanyak Rp124,44 triliun, sementara sisanya sebesar Rp31,58 triliun dengan lembaga pemeringkat lainnya.

Direktur Pemeringkatan Pefindo Hendro Utomo mengatakan sektor multifinance masih mendominasi penerbitan obligasi korporasi sepanjang tahun ini dengan total emisi Rp25,88 triliun.

Menyusul di belakangnya adalah sektor pulp & paper serta perbankan masing – masing sebesar Rp24,82 triliun dan Rp14,09 triliun. Selanjutnya, sektor konstruksi mencatatkan emisi senilai Rp13,43 triliun diikuti oleh pertambangan dengan nilai penerbitan Rp13,22 triliun.

Hendro menuturkan, emisi obligasi korporasi masih cukup semarak memasuki akhir tahun 2022. Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi virus corona yang juga berdampak pada meningkatnya mobilitas masyarakat.

“Pemulihan ekonomi membuat banyak perusahaan meningkatkan kegiatan bisnisnya. Untuk itu, mereka membutuhkan pendanaan, salah satunya melalui penerbitan surat utang” jelasnya dalam acara konferensi pers virtual, Selasa (6/12/2022).

Ia menambahkan, pertumbuhan penerbitan obligasi korporasi juga didukung oleh tingginya nilai surat utang jatuh tempo. Data dari Pefindo mencatat jumlah surat utang korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2022 adalah sebesar Rp157,04 triliun.

Hendro melanjutkan, nilai jatuh tempo membuat korporasi perlu menggantikan obligasi tersebut dengan yang baru atau refinancing.

Sementara itu, jumlah mandat emisi yang telah diterima namun belum terealisasi per 30 November 2022 adalah sebesar Rp11,15 triliun. Jumlah tersebut didapat dari 17 perusahaan yang berasal dari beragam sektor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper