Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BUMN Tembus Rp155 Triliun, Emiten Tambang, Bank dan Telko Jadi Penopang

Kementerian BUMN menerangkan kenaikan laba bersih BUMN mencapai Rp155 triliun per kuartal III/2022 banyak dikontribusi BUMN sektor perbankan, tambang dan telko.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat acara pelepasan tim Jelajah BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat acara pelepasan tim Jelajah BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menerangkan kenaikan laba bersih BUMN mencapai Rp155 triliun per kuartal III/2022 banyak dikontribusi BUMN sektor perbankan, telekomunikasi, energi, dan tambang.

Staf Khusus Menteri BUMN III Arya Sinulingga menerangkan peningkatan tersebut terjadi di tengah kondisi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

"BUMN tidak hanya bisa bertahan, recovery tapi malah lebih banyak keuntungan dan kontribusi ke negara. Sektor perbankan, telekomunikasi, energi, tambang yang paling berkontribusi," jelasnya di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (6/12/2022).

Pemulihan yang lebih kuat ini karena transformasi BUMN dan pengurangan jumlah BUMN yang asalnya lebih dari 100 menjadi 44 BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan laba bersih konsolidasi BUMN telah per kuartal III/2022 telah melampaui kinerja tahun penuh 2021.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, sampai dengan kuartal III/2022 yang belum diaudit, laba bersih konsolidasi BUMN tercatat sebesar Rp155 triliun. Naik 24 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun penuh 2021 yang sebesar Rp124,7 triliun.

"Sampai dengan kuartal III/2022, itu untuk tiga tahun terakhir, termasuk saat Covid-19 [2020--Q3/2022], total kontribusi BUMN kepada negara sebesar Rp1.198 triliun dari pajak, bagi hasil, PNBP, dan dividen. Nilai tersebut lebih tinggi Rp68 triliun dari kumulatif 3 tahun [2017--2019] yang sebesar Rp1.130 triliun," terangnya dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR, Senin (5/12/2022).

Menurutnya, kinerja laba konsolidasian BUMN serta kontribusi BUMN sudah menunjukkan adanya konsolidasi, efisiensi, dan fokus pembangunan ekosistem.

Erick juga menegaskan dalam laporan keuangan, sebenernya laporan buku laba konsolidasian BUMN per kuartal III/2022 mencapai Rp209 triliun. Namun, nilai tersebut termasuk laba hasil restrukturisasi Garuda senilai Rp54 triliun.

"Kami hanya bicara laba cash, kalau cash dan non cash digabungkan bisa mencapai Rp209 triliun. Kami tidak masukan karena belum tentu ada non cash besar lagi tahun depan seperti restrukturisasi ini," katanya.

Lebih lanjut, Erick memamerkan return emiten BUMN juga memberikan performa yang lebih baik dibandingkan dengan sektor swasta.

Berdasarkan datanya, capital gain emiten BUMN mencapai 8,2 persen, sementara kumulatif dividen sebesar 9,8 persen. Dengan demikian, total pengembalian atau return yang diterima pemegang saham mencapai 18 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan swasta yang hanya 10,8 persen.

"Yang menggembirakan, kalau lihat benchmarking private sector di bursa, capital gain dan kumulatif dividen, konsolidasi BUMN kita bisa 18 persen return-nya, lebih baik dari private sector yang sebesar 10,8 persen," jelasnya.

Hal ini yang membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) lanjutnya bersemangat bekerja sama dengan Kementerian BUMN. Alasannya, karena BUMN menjadi salah satu penopang pertumbuhan bursa, secara nilai terangnya BUMN yang melantai berperan 25 persen menjadi penggerak bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper