Bisnis.com, JAKARTA – Papan ekonomi baru atau new economy dinilai dapat meningkatkan minat perusahaan – perusahaan di sektor teknologi untuk masuk ke pasar saham Indonesia.
Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan kehadiran papan ekonomi baru akan berdampak positif terhadap perkembangan pasar modal Indonesia.
Menurutnya, papan baru ini terutama akan menjadi daya tarik tambahan untuk perusahaan atau startup di sektor teknologi yang berminat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Ia menilai, kondisi fundamental perekonomian Indonesia saat ini juga membuat aksi penawaran umum perdana saham atau IPO menjadi semakin menarik.
“Di saat suku bunga tinggi, IPO menjadi salah satu sumber penggalangan dana yang bisa dimanfaatkan oleh emiten, terutama yang berkaitan dengan ekonomi baru ini,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (5/12/2022).
Di sisi lain, Andhika juga mengingatkan BEI untuk terus meningkatkan pengawasan dan mengembangkan kriteria – kriteria yang sesuai untuk sektor ekonomi baru. Hal tersebut agar bidang usaha ini dapat terus berkembang dan menopang pergerakan pasar saham Indonesia.
Andhika menambahkan, saat ini emiten - emiten teknologi atau startup unicorn yang sudah mencatatkan sahamnya cenderung menjadi pemberat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Ada baiknya untuk kedepannya emiten yang ingin listing atau masuk ke papan new economy juga didukung fundamental yang baik,” tambahnya.
Secara terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina menambahkan, papan new economy diharapkan dapat menarik lebih banyak perusahaan inovatif ke BEI. Hal tersebut akan menciptakan industri dengan listing yang lebih beragam, sehingga menambah opsi untuk investor.
Sementara itu, dari sisi investor, kemunculan papan new economy akan membantu pemilik modal dalam menginformasikan kondisi perusahaan yang belum mampu menghasilkan laba.
“Para investor atau calon investor dapat menyadari bahwa berinvestasi di perusahaan di new eonomy ini membutuhkan waktu atau investasi jangka panjang,” tambahnya.
Sementara itu, BEI juga telah membuka kemungkinan untuk menambah sektor – sektor usaha yang dapat masuk ke papan ekonomi baru seiring dengan perkembangan pasar.
Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI, Saptono Adi Junarso menambahkan, BEI telah mengantisipasi potensi kehadiran sektor ekonomi baru lainnya di papan ini.
Oleh karena itu, pihaknya juga telah menetapkan beberapa bidang usaha terkait teknologi yang dapat dimasukkan ke papan new economy, diantaranya adalah bioteknologi, fintech, genom atau biomedis, video gaming, cloud computing dan big data, future car, serta keamanan siber.
“Karena teknologi ini bermacam – macam jenisnya dan tidak menutup kemungkinan ada penambahan bidang usaha lain ke depannya,” katanya dalam konferensi pers virtual Implementasi Papan Ekonomi Baru di Bursa Efek Indonesia.