Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak stagnan pada perdagangan pekan depan. Adapun IHSG ditutup terkoreksi 0,02 persen atau 1,1,6 poin ke level 7.019,6 pada perdagangan hari ini Jumat (2/11/2022).
sementara dalam sepekan perdagangan, dari 28 November sampai dengan 02 Desember, IHSG terkoreksi 0,48 persen ke level 7.019,63 dari 7.053,15 pekan sebelumnya.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo mengatakan sentimen harga komoditas dan meningkatnya performa bank-bank besar akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan. William memproyeksikan IHSG akan cenderung bergerak sideways dengan rentang harga di sekitar support di level 6.950 dan di level Resistance 7.110.
“Secara umum para pelaku pasar lebih baik mengambil strategi yang lebih defensif dan konservatif mengingat pasar saham kita belum menunjukkan kepastian akan arah pergerakannya,” ujar William kepada Bisnis pada Jumat (2/12/2022).
Berikut rekomendasi saham-saham dari William:
APLN : Buy, Support 164 & Target Price 190 - 193
Baca Juga
BIRD : Buy, Support 1530 & Target Price 1820 - 1900
ENRG : Buy, Support 330 & Target Price 380 - 410
MDKA : Buy, Support 4100 & Target Price 4800 - 5000
RMKE : BoW, Support 870 & Target Price 1080 – 1140
Hal senada juga diutarakan oleh Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana yang menyebut IHSG pekan depan cenderung sideways dengan support di level 6.955 dan resistance di level 7.080.
Menurut Herditya, sentimen yang akan menjadi penggerak IHSG pekan depan adalah perkembangan kebijakan perekonomian Amerika Serikat, dan beberapa rilis data perekonomian Indonesia. Di sisi lain, sektor teknologi juga dinilai masih membebani laju IHSG.
“Di sisi lain nampaknya pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sektor IDX Techno yang masih memperberat laju IHSG,” ujar Herditya kepada Bisnis pada Jumat (2/12/2022).
Berikut adalah saham rekomendasi dari MNC Sekuritas.
APLN: Target Price 175-180
TBIG: Target Price 2.480-2.550
INTP: Target Price 10.175-10.400
DOID: Target Price 380-400
SRTG: Target Price 2.800-2.900
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.