Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham GOTO ARB Sepekan Beruntun, Tekanan Bisa Reda?

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) anjlok dan mengalami ARB 5 sesi beruntun sepekan ini.
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) anjlok dan mengalami ARB 5 sesi beruntun sepekan ini. Bisnis/Himawan L Nugraha
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) anjlok dan mengalami ARB 5 sesi beruntun sepekan ini. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali memberatkan pergerakan IHSG dengan penurunan hingga auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan Jumat (2/12/2022).

ARB ini menjadi yang kelima kalinya secara beruntun, sepekan penuh hari perdagangan GOTO mencatatkan ARB.

Berdasarkan pantauan di RTI Business, saham GOTO dibuka anjlok 6,38 persen atau 9 poin ke harga 132 menyisakan banyak investor ritel menyangkut di sahamnya. Investor memiliki kekhawatiran menyoal lock-up investasi para pemegang saham GOTO pra IPO yang dibuka sejak kemarin.

Padahal, berdasarkan keterangan GOTO, para investor tersebut menarik diri dari rencana keluar dari saham GOTO dalam waktu dekat.

Hingga pukul 09.20 WIB, kapitalisasi pasar GOTO juga anjlok menjadi hanya Rp156,34 triliun. Adapun, volume perdagangan sahamnya tercatat mulai menciut dengan perdagangan 68,33 juta lembar saham.

Jika dikonversi ke rupiah nilai perdagangan saham GOTO mencapai Rp9,17 miliar dengan frekuensi perdagangan sudah melampaui 3.348 kali.

ARB ini menjadi ARB kelima pada pekan ini sejak dimulainya perdagangan di awal pekan Senin (28/11/2022) lalu. Sejak Senin, berturut-turut saham GOTO ARB 6,49 persen, 6,36 persen, 6,79 persen, 6,62 persen, dan 6,38 persen.

Padahal, GOTO juga melaporkan hasil penawaran sekunder atau secondary offering terkoordinasi atas saham GOTO yang dimiliki investor saham pra-IPO tidak dilanjutkan jelang berakhirnya lock up pada 30 November 2022.

Corporate Secretary GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, memutuskan tidak melanjutkan rencana secondary offering.

"Pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi," kata Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper