Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batavia Prosperindo Optimistis IHSG Bisa All Time High di 8.100

Batavia Prosperindo Aset Manajemen optimistis IHSG pada 2023 bisa menyentuh rekor all time high di 8.100. 
Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Lilis Setiadi memberikan penjelasan saat peluncuran Reksa Dana yang dapat diperdagangkan di bursa Exchange Traded Fund (ETF) yaitu Batavia IDX30 ETF dan Batavia SRI-KEHATI ETF di Jakarta, Rabu (27/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Lilis Setiadi memberikan penjelasan saat peluncuran Reksa Dana yang dapat diperdagangkan di bursa Exchange Traded Fund (ETF) yaitu Batavia IDX30 ETF dan Batavia SRI-KEHATI ETF di Jakarta, Rabu (27/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Batavia Prosperindo Aset Manajemen optimistis IHSG pada 2023 bisa menyentuh rekor all time high di 8.100. 

CEO Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menjelaskan prospek pasar saham Indonesia pada tahun 2023 dibayangi oleh beragam sentimen negatif dari pasar global. Menurutnya, sikap The Fed yang masih hawkish terkait pengetatan kebijakan moneter dapat menekan kelas aset saham. 

Volatilitas global juga dipengaruhi oleh tensi geopolitik yang diprediksi tetap tinggi tahun depan. Ia menuturkan, konflik Rusia - Ukraina yang masih berlanjut akan mempengaruhi pasar komoditas dan energi. 

"Kondisi geopolitik juga semakin volatil dengan adanya tensi antara AS - China dan Taiwan - China," jelasnya dalam acara Wealth Wisdom 2022, Selasa (29/11/2022).

Meski demikian, Lilis menilai sentimen dari dalam negeri masih mampu menopang kenaikan pasar saham domestik tahun depan. 

Dia memaparkan salah satu sentimen positif yang akan menopang pasar saham Indonesia adalah prospek pertumbuhan ekonomi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 5 persen akan berdampak pada kinerja keuangan emiten di Bursa Efek Indonesia. 

"Kami memproyeksi top 150 perusahaan di BEI dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan sekitar 5 persen hingga 7 persen tahun depan. Sehingga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai kisaran 7.900 - 8.100," jelasnya. 

Selain itu, level inflasi Indonesia dinilai masih relatif terkendali meskipun mengalami kenaikan. Laju inflasi juga telah diintervensi Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga acuan. 

Lilis melanjutkan, level inflasi diproyeksikan kembali ke kisaran 3 persen hingga 4 persen memasuki paruh kedua tahun depan. Hal tersebut seiring dengan mulai hilangnya pengaruh sentimen kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah. 

"Efek kenaikan harga BBM ini tidak akan berlangsung selamanya. Kami prediksi Agustus - September tahun depan laju inflasi Indonesia mulai normal," jelasnya. 

Seiring dengan hal tersebut sejumlah sektor saham dapat dicermati oleh para investor pada tahun depan. Batavia Prosperindo menyarankan investor untuk tetap membeli saham berkapitalisasi besar atau big caps agar dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, sektor saham bank - bank besar juga dapat menjadi opsi. Menurut Lilis, saham-saham perbankan jumbo akan mendapatkan efek positif terbesar dari kelanjutan siklus pemulihan ekonomi seiring dengan penyaluran kredit yang dilakukan ke masyarakat. 

Saham sektor infrastruktur juga menjadi rekomendasi Batavia Prosperindo. Saham yang menjadi pilihan pada sektor ini terutama pada subsektor menara telekomunikasi. 

"Saham defensif juga ada yang cukup menarik menurut kami, seperti misalnya properti residential," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper