Bisnis.com, JAKARTA - Batavia Prosperindo Aset Manajemen optimistis IHSG pada 2023 bisa menyentuh rekor all time high di 8.100.
CEO Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menjelaskan prospek pasar saham Indonesia pada tahun 2023 dibayangi oleh beragam sentimen negatif dari pasar global. Menurutnya, sikap The Fed yang masih hawkish terkait pengetatan kebijakan moneter dapat menekan kelas aset saham.
Volatilitas global juga dipengaruhi oleh tensi geopolitik yang diprediksi tetap tinggi tahun depan. Ia menuturkan, konflik Rusia - Ukraina yang masih berlanjut akan mempengaruhi pasar komoditas dan energi.
"Kondisi geopolitik juga semakin volatil dengan adanya tensi antara AS - China dan Taiwan - China," jelasnya dalam acara Wealth Wisdom 2022, Selasa (29/11/2022).
Meski demikian, Lilis menilai sentimen dari dalam negeri masih mampu menopang kenaikan pasar saham domestik tahun depan.
Dia memaparkan salah satu sentimen positif yang akan menopang pasar saham Indonesia adalah prospek pertumbuhan ekonomi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 5 persen akan berdampak pada kinerja keuangan emiten di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
"Kami memproyeksi top 150 perusahaan di BEI dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan sekitar 5 persen hingga 7 persen tahun depan. Sehingga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai kisaran 7.900 - 8.100," jelasnya.
Selain itu, level inflasi Indonesia dinilai masih relatif terkendali meskipun mengalami kenaikan. Laju inflasi juga telah diintervensi Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga acuan.
Lilis melanjutkan, level inflasi diproyeksikan kembali ke kisaran 3 persen hingga 4 persen memasuki paruh kedua tahun depan. Hal tersebut seiring dengan mulai hilangnya pengaruh sentimen kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah.
"Efek kenaikan harga BBM ini tidak akan berlangsung selamanya. Kami prediksi Agustus - September tahun depan laju inflasi Indonesia mulai normal," jelasnya.
Seiring dengan hal tersebut sejumlah sektor saham dapat dicermati oleh para investor pada tahun depan. Batavia Prosperindo menyarankan investor untuk tetap membeli saham berkapitalisasi besar atau big caps agar dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, sektor saham bank - bank besar juga dapat menjadi opsi. Menurut Lilis, saham-saham perbankan jumbo akan mendapatkan efek positif terbesar dari kelanjutan siklus pemulihan ekonomi seiring dengan penyaluran kredit yang dilakukan ke masyarakat.
Saham sektor infrastruktur juga menjadi rekomendasi Batavia Prosperindo. Saham yang menjadi pilihan pada sektor ini terutama pada subsektor menara telekomunikasi.
"Saham defensif juga ada yang cukup menarik menurut kami, seperti misalnya properti residential," pungkasnya.