Bisnis.com, JAKARTA - Schroders Indonesia menyebut faktor environmental, social and governance (ESG) yang diterapkan pada pasar saham kian menarik di mata para investor.
Dalam sebuah riset yang bertajuk Schroder's Gloval Investor Survey, data menunjukkan sustainability menjadi suatu tema investasi yang lebih menarik bagi investor. Dari 23.950 responden global sebanyak 52 persen sepakat bahwa sustainability menjadi tema yang menarik. Hal senada juga tercermin pada benua Asia dimana 53 persen dari 6.500 responden tertarik dengan tema sustainability, dan 56 persen dari 500 responden Indonesia menyatakan hal yang sama.
Selain itu, data menunjukkan bahwa minat responden pada ESG adalah karena adanya dana yang berfokus utama pada financial returns dengan mengintegrasikan faktor keberlanjutan. Kemudian adanya dampak lingkungan secara luas melalui ESG juga menjadi faktor lain dari ketertarikan para investor.
Schroders tengah berupaya mengidentifikasikan perusahaan yang akan difokuskan pada upaya keterlibatan. Nantinya Schroders akan menerapkan keterlibatan iklim dan kerangka kerja eskalasi, dan mengambil langkah tegas kepada perusahaan yang tidak membuat kemajuan.
Investment Director Schroders Irwanti mengatakan emiten yang sejauh ini sudah memiliki indeks sustainibility report adalah Grup Astra. Irwanti menjelaskan bahwa beberapa bulan terakhir Astra merupakan salah satu emiten yang memiliki road map jelas untuk ESG. Bahkan Astra disebut rutin melakukan rapat direksi dengan panitia ESG setiap kuartalnya.
"Mereka sudah memiliki mandat dan tujuan mereka sudah straight seperti apa secara jelas," ujar Irwanti dalam Media Gathering Schroders pada Rabu (2/11/2022).
Baca Juga
Lebih lanjut, Irwanti mengatakan secara umum emiten yang berukuran menengah baru mulai melakukan sustainbility report. Hal ini membuat emiten menengah tidak memiliki road map ESG yang lengkap seperti halnya Grup Astra.
Schroders juga tengah berupaya untuk mengurangi emisi dari operasional langsung hingga 46 persen pada tahun 2030. Hal lain yang tengah diupayakan oleh Schroders adalah meningkatkan sumber daya dari energi terbarukan hingga 100 persen pada 2025, mengurangi emisi dari perjalanan bisnis hingga 50 persen pada 2030, dan mendorong pemasok agar 67 persen emisi memiliki target yang berbasiskan sains pada 2026.
Beberapa strategi yang diterapkan oleh Schroders untuk terlibat dalam upaya ESG adalah untuk mendorong keterlibatan emiten secara proaktif, fokus pada hasil dengan tujuan yang jelas dan terukur, serta transparansi dengan memberi tahu perusahaan dan klien apa yang dapat diharapkan pada Schroders.