Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Ungkap 11 Emiten Bakal Terbitkan EBUS, Ini Daftar Lengkapnya

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 11 perusahaan bersiap menerbitkan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS).
Layar menampilkan General Manager Content Bisnis Indonesia Gajah Kusumo (kiri atas), Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK Djustini Septiana (kanan atas), Direktur Penilaian Perusahaan, PT. Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna (kiri bawah), dan Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia  Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan General Manager Content Bisnis Indonesia Gajah Kusumo (kiri atas), Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK Djustini Septiana (kanan atas), Direktur Penilaian Perusahaan, PT. Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna (kiri bawah), dan Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 11 perusahaan bersiap menerbitkan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan terdapat 14 emisi pada pipeline pencatatan EBUS, yang akan diterbitkan oleh 11 perusahaan.

Nyoman merinci 11 perusahaan tersebut datang dari 5 sektor. Perusahaan-perusahaan tersebut yakni sebanyak 2 perusahaan dari sektor infrastruktur, 2 perusahaan dari sektor industrials, dan 3 perusahaan dari sektor basic materials.

"Kemudian satu perusahaan dari sektor transportation dan logistic, dan tiga perusahaan dari sektor finansial," ucap Nyoman, Senin (31/10/2022).

Adapun sampai dengan 31 Oktober 2022, Nyoman menyebut terdapat 45 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Sebanyak 45 perusahaan ini datang dari berbagai macam sektor.

Rinciannya, satu perusahaan dari sektor basic materials, tiga perusahaan dari sektor industrials, lima perusahaan dari sektor transportation and logistic, dan 4 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.

Lalu, 9 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 6 perusahaan dari sektor teknologi, 6 perusahaan dari sektor healthcare, 3 perusahaan dari sektor energi, dan dua perusahaan dari finansial.

Selanjutnya, 4 perusahaan dari sektor properti dan real estat, dan dua perusahaan dari sektor infrastructure.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper