Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan CPO Naik, Cisadane (CSRA) Cuan Rp247,71 Miliar

CSRA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp247,71 miliar.
Direktur Cisadane Sawit Raya Seman Sendjaja mengatakan perseroan meraup dana sebesar Rp51 miliar melalui initial public offering (IPO). - Bisnis/Pandu Gumilar
Direktur Cisadane Sawit Raya Seman Sendjaja mengatakan perseroan meraup dana sebesar Rp51 miliar melalui initial public offering (IPO). - Bisnis/Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) mampu membukukan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III/2022. Kenaikan harga jual rata - rata CPO menjadi katalis positif yang mengerek naik kinerja CSRA.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Senin (31/10/2022), CSRA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp247,71 miliar. Jumlah tersebut naik 38,59 persen bila dibandingkan dengan perolehan Rp178,73 miliar pada periode yang sama tahun lalu.Perusahaan juga berhasil membukukan penjualan sebesar Rp765,15 miliar pada kuartal III/2022. Jumlah ini naik 17,2 persen secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal III/2021 senilai Rp653,04 miliar.

Lonjakan laba bersih juga disebabkan oleh penerapan strategi kontrol biaya dan operasional yang ramping,” jelas manajemen CSRA dikutip dari keterangan resminya.

Manajemen CSRA menjelaskan peningkatan kinerja yang signifikan tersebut sebagian besar berasal dari tren positif kenaikan harga jual komoditas minyak kelapa sawit. Harga jual rata-rata CPO meningkat sekitar 18,5 persen yoy pada kuartal III/2022.

Sementara itu, harga jual rata-rata tandan buah segar atau TBS naik 18,3 persen yoy. Adapun, harga jual rata-rata kernel meningkat 33,8 persen yoy.

Selain itu, CSRA juga berhasil menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dalam mencapai level produktivitas yang solid dan keunggulan operasional. Produksi TBS internal tumbuh 7,7 persen yoy pada kuartal III/2022, walaupun produksi yang dicapai berada dibawah target yang ditetapkan akibat dari gangguan cuaca.

Meski demikian, CSRA optimistis dalam jangka panjang produksi akan terus tumbuh seiring dengan profil umur tanam yang prima. Adapun, sebagian besar tanaman pada lahan CSRA berusia dibawah 18 tahun.

Perusahaan terus mencurahkan perhatiannya dalam meningkatkan level produktivitas dan operasional yang efisien. Selama 9 bulan tahun 2022 yield TBS tercatat naik menjadi 16,3 ton/ha dari perolehan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 15,7 ton/ha.

CSRA menargetkan peningkatan praktek operasional terbaik secara terus menerus untuk menyokong pertumbuhan performa operasional. Strategi ini diharapkan dapat memberikan CSRA sebuah pijakan yang baik untuk menunjang bisnis nya dalam jangka panjang.

Selanjutnya, total liabilitas CSRA pada kuartal III/2022 adalah sebesar Rp835,38 miliar, menurun 14,1 persen dibandingkan akhir tahun 2021 dikarenakan adanya penurunan utang bank jangka pendek. Utang perbankan jangka panjang tercatat sebesar Rp521,49 miliar atau menurun 11 persen dibandingkan posisi per akhir tahun 2021 setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun.

Di sisi lain, liabilitas jangka pendek juga menurun sebesar 26,9 persen pasca pembayaran hutang perbankan jangka panjang yang telah jatuh tempo.

Selanjutnya, posisi ekuitas berada di level Rp1,01 triliun pada 30 September 2022, meningkat 29,1 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 karena peningkatan laba ditahan atas laba bersih pada periode berjalan yang meningkat cukup tajam.

Perusahaan terus menjaga basis modal yang kuat untuk mendukung pengembangan ekspansi bisnis baik secara organik maupun anorganik,” jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper