Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lock-Up Saham GOTO Berakhir 30 November, Boy Thohir hingga Alibaba Boleh Jual

Pemegang saham seri A GOTO seperti Boy Thohir hingga Alibaba dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam GOTO hingga 8 bulan.
Pemegang saham seri A GOTO seperti Boy Thohir hingga Alibaba dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam GOTO hingga 8 bulan setelah IPO. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pemegang saham seri A GOTO seperti Boy Thohir hingga Alibaba dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam GOTO hingga 8 bulan setelah IPO. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengantisipasi akhir periode penguncian atau lock-up saham pada pada 30 November 2022. Selesainya periode lock-up membuat pemegang saham seri A bisa menjual kepemilikannya.

Untuk mengatasi kejatuhan saham GOTO setelah periode lock-up, manajemen dikabarkan tengah melakukan pembicaraan dengan pemegang saham utama untuk penjualan saham sekitar US$1 miliar atau setara Rp15,5 triliun.

Melansir Bloomberg, GOTO dikabarkan tengah mengukur minat para pendukung awal mereka, termasuk Alibaba Group Holding Ltd. dan Softbank Group Corp. untuk penjualan sebagian besar saham mereka ke investor baru.

Rencana ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah potensi penurunan harga saham GOTO yang dapat terjadi, jika banyak investor menjual saham saat masa lock-up berakhir pada 30 November 2022. 

Berdasarkan prospektus perseroan ketika IPO, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel. Pemegang saham seri A merupakan pihak yang dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam GOTO, sampai dengan 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran IPO menjadi efektif. 

Pemegang saham seri A GOTO  antara lain Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03 persen, dan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71 persen.

Lalu Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84 persen sebagai representasi Alibaba, sisanya pihak dengan kepemilikan kurang dari 5 persen sebesar 745,6 miliar atau 62,96 persen, dan masyarakat sebanyak 40,6 miliar saham atau 3,43 persen.

Bloomberg juga menyebut GOTO telah melakukan diskusi dengan beberapa investor untuk membuat mereka berkomitmen menahan sahamnya dalam jangka waktu setidaknya selama enam bulan.

GOTO diketahui tengah berada dalam tahap awal pembicaraan dengan investor dan tingkat harga untuk setiap kesepakatan akan dapat dinegosiasikan.

"Perundingan sedang berlangsung dan GOTO belum membuat keputusan akhir," kata sumber Bloomberg yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, dikutip Jumat (21/10/2022).

Sekitar 1 triliun saham GOTO, atau lebih dari 90 persen dari total saham yang beredar, telah memenuhi syarat untuk dijual mulai 30 November 2022. Sebagaimana diketahui, Alibaba memegang sekitar 8,8 persen saham GOTO, dan SoftBank sekitar 8,7 persen.

GOTO telah melibatkan Citigroup Inc., dan Goldman Sachs Group Inc, bersama dengan penasihat lokal, untuk membantu mengelola potensi penjualan oleh pemegang saham yang ada.

Pada perdagangan Jumat (21/10/2022), saham GOTO turun 6 poin atau 2,91 persen ke harga Rp200 per saham. Saham GOTO tercatat memiliki kapitalisasi pasar Rp236,87 triliun dan telah mengalami pelemahan sejak IPO di harga Rp338 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper