Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Suku Bunga, PTPP Rencanakan Divestasi Tol

PTPP berencana melaksanakan strategi bisnis divestasi jalan tol pada 2025, menyusul kenaikan suku bunga.
Aktivitas konstruksi di proyek jalan tol Semarang-Demak, proyek jalan tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk. PTPP berencana melaksanakan strategi bisnis divestasi jalan tol pada 2025, menyusul kenaikan suku bunga. /Instagram @tol_semarang_demak
Aktivitas konstruksi di proyek jalan tol Semarang-Demak, proyek jalan tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk. PTPP berencana melaksanakan strategi bisnis divestasi jalan tol pada 2025, menyusul kenaikan suku bunga. /Instagram @tol_semarang_demak

Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga 7DRRR 50 basis poin menjadi 4,75 persen pada Kamis (20/10/2022). Merespons hal ini, emiten konstruksi pelat merah PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) bakal merombak rencana investasinya, salah satunya dengan rencana divestasi jalan tol.

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto menyebutkan, dari sisi investasi, PTPP berencana menahan atau hold kredit yang tidak fix interest-nya.

“Kita hold semuanya, dan kita fokus ke yang suku bunganya sudah fix. Kita juga melakukan upaya recycling divestasi untuk menurunkan utang. Untuk jangka panjang, upaya yang kita lakukan adalah bagaimana utang turun, dan impact penurunan utang ini akan terasa apabila investasi, seperti tol, bisa kita divestasi secara cepat,” kata Agus dalam Media Gathering, Jumat (21/10/2022).

Kendati ada rencana, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan divestasi jalan tol belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Aksi korporasi tersebut baru akan dilaksanakan pada 2025.

“Mungkin di perkiraan kami 2025,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada 2021 PTPP melakukan sejumlah divestasi jalan tol di antaranya saham Tol Medan-Kualanamu senilai Rp412 miliar, dan melepas saham jalan Tol Pandaan-Malang senilai Rp555,61 miliar.

Adapun, Agus menambahkan, dengan memperhatikan ancaman resesi dan pemilu, serta pernyataan dari PUPR hanya akan menyelesaikan proyek sampai 2024, tahun depan dari sisi kontrak baru yang didapatkan PTPP diperkirakan akan flat.

“Tapi dari sisi kinerja kita proyeksikan bisa tumbuh up to 5 persen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper