Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke zona hijau mengakhiri perdagangan hari ini Kamis (20/10/2022) menyambut kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.01 WIB, IHSG mengakhiri perdagangan hari ini dengan menguat 1,7 persen atau 116,23 poin ke level 6.980,65. Indeks semakin naik setelah pengumuman kenaikan 50 basis poin suku bunga Bank Indonesia (BI) pada pukul 14.00 WIB.
IHSG bergerak pada rentang 6.847,53-6.986,2. Kapitalisasi pasar meningkat ke posisi Rp9.282,95 triliun. Sebanyak 350 saham parkir di zona hijau, 196 saham melemah, dan 158 saham bergerak di tempat.
Saham-saham perbankan besar memimpin penguatan IHSG dengan kenaikan harga 4,49 persen atau 425 poin ke level 9.900 untuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).
Selain itu, saham bank BBCA, BBNI, dan BBRI juga turut terdongkrak menyambut rezim suku bunga tinggi dengan kenaikan harga masing-masing 2,72 persen, 2,56 persen, 2,09 persen.
Di antara 10 besar big cap lain, saham TLKM, GOTO, dan EMTK juga turut menghijau sementara saham ARTO malah melemah 2,26 persen saat suku bunga naik.
Baca Juga
Adapun, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) kembali menjadi yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai Rp808,5 miliar. harga sahamnya juga melejit 6,59 persen ke harga 178.
Disusul saham-saham big cap yang diperdagangkan terbanyak seperti BBCA, TLKM, BBRI, dan PTBA masing-masing Rp773,5 miliar, Rp713,5 miliar, Rp651,7 miliar, dan Rp544 miliar.
Siang tadi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19 dan 20 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen, suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 4,00 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 50 bps menjadi 5,50 persen.
"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke sasaran 2–4 persen lebih awal pada Semester I/2023," ungkap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.