Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak berfluktuatif diperangruhi pemangkasan minyak OPEC+ pada perdagangan Kamis (6/10/2022).
Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan, IHSG sempat uji resistance 7.130 pada Rabu (5/10/2022), sebelum ditutup flat pada level 7.075 atau naik 0.04 persen. Dengan pergerakan tersebut, IHSG membentuk pola inverted hammer.
"Pembentukan pola tersebut memperkuat proyeksi fluktuasi IHSG pada rentang 7.050-7.130 hari ini," tulis tim riset Phintraco Sekuritas, Kamis (6/10/2022).
Sentimen datang dari rencana OPEC+ untuk memangkas produksi hingga 2 juta barel per hari di November 2022 dikhawatirkan kembali meningkatkan tekanan inflasi, terutama di AS dan Eropa. Hal ini memicu koreksi pada mayoritas indeks di Eropa pada Rabu (5/10/2022) sore WIB.
Terkait hal tersebut, kekhawatiran bahwa ECB dan the Fed akan tetap agresif dalam beberapa pertemuan kedepan kembali meningkat.
Meski demikian, kecenderungan rebound nilai tukar Rupiah berlanjut. Nilai tukar Rupiah menguat 0,36 persen ke Rp15.190 per US$ di Rabu (5/10/2022) sore.
Baca Juga
"Penguatan nilai tukar Rupiah dapat meredam tekanan bagi BI untuk kembali menaikan suku bunga acuan di Oktober 2022," katanya.
Dengan demikian, Phintraco Sekuritas merekomendasikan investor dapat melakukan speculative buy untuk memanfaatkan potensi rebound pada saham-saham rate-sensitive, terutama ADHI, PTPP, WIKA, WSKT, GOTO dan BUKA. Saham lain yang dapat diperhatikan, meliputi SCMA, INCO, AKRA dan BRPT.