Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terkoreksi, Saham Andalan Yenny Wahid (WIRG) Hampir ARB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/10/2022). Saham pegangan Yenny Wahid (WIRG) turun hampir ARB.
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/10/2022). Saham pegangan Yenny Wahid (WIRG) turun hingga ARB.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka melemah pada posisi 7.006,92 atau turun 0,48 persen. IHSG sempat bergerak di rentang 6.995- 7.040 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 153 saham menguat, 208 saham melemah, dan 185 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik menjadi Rp9.236 triliun.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp85,2 miliar.

Saham lain yang terpantau paling aktif diperdagangkan adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp74,8 miliar, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) senilai Rp60,4 miliar.

Sementara itu, saham yang turun paling dalam sesaat setelah pembukaan adalah saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) yang turun 6,92 persen ke level 6.050, PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) 6,43 persen ke 262, dan PT WIR Asia Tbk. (WIRG) 5,53 persen ke 410.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan, IHSG turun sebesar 1,92 persen selama September lalu. Edwin memperkirakan perdagangan IHSG akan diwarnai tekanan jual.

"Perdagangan di awal bulan Oktober ini, diperkirakan akan diwarnai tekanan jual atau IHSG diperkirakan akan turun," kata Edwin, Senin (3/10/2022).

Dia melanjutkan, hal ini seiring kembali cukup tajamnya kejatuhan Indeks DJIA sebesar 1,71 persen diiringi kejatuhan EIDO sebesar 0,55 persen di tengah turunnya harga beberapa komoditas.

Menurutnya, IHSG juga akan diwarnai sentimen data inflasi Indonesia bulan September 2022, di mana Bank Indonesia (BI) memproyeksikan tingkat inflasi September 2022 sebesar 5,88 persen yoy. Secara bulanan, tingkat inflasi diperkirakan sebesar 1,10 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper