Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Mengalami Rebound, Mampukah IHSG Menirunya?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mampu rebound pada perdagangan awal Oktober 2022 mengikuti bursa Eropa pekan lalu.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mampu rebound pada perdagangan awal Oktober 2022 mengikuti bursa Eropa pekan lalu.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan indeks-indeks Wall Street kembali melemah di Jumat (30/9/2022). Dengan demikian DJIA melemah 8,8 persen, S&P 500 melemah 9,3 persen, dan Nasdaq melemah 10,5 persen sepanjang September 2022.

Sebaliknya, mayoritas indeks di Eropa mencatatkan rebound yang cukup signifikan di Jumat (30/9/2022). Meski demikian, indeks-indeks di Eropa juga mencatatkan pelemahan yang cukup dalam sepanjang September 2022.

Dari dalam negeri, lanjutnya, pelaku pasar mengantisipasi data inflasi September 2022.

"Pasar mengantisipasi lonjakan inflasi di September 2022, seiring dengan kenaikan harga BBM subsidi di awal September 2022," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Senin (3/10/2022). Meski demikian, laju inflasi diperkirakan kembali melandai di Oktober 2022.

Mempertimbangkan pergerakan beragam dari indeks-indeks global di Jumat (30/9/2022), Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan indikator teknikal dapat dipertimbangkan pada IHSG di Senin (3/10/2022). Menurut Phintraco Sekuritas, IHSG berpotensi rebound ke 7.080-7.100 di Senin (3/10/2022).

"Namun, untuk sepekan ke depan, IHSG diperkirakan masih fluktuatif dalam rentang lebar di 7.050-7.180," katanya.

Phintraco Sekuritas memperkirakan resistance IHSG akan berada pada level 7.130 dengan support di 7.000. Adapun, menurut Phintraco Sekuritas investor dapat memperhatikan saham komoditas seperti ADRO, PTBA, INDY, MEDC, ANTM dan INCO. Di samping itu, saham-saham perbankan berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBRI dan BMRI juga dapat diperhatikan.

"Cermati peluang maintain buy/buy on support jika terjadi koreksi pasca rilis data inflasi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper