Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Rights Issue 34 Emiten, Investor Cari Peluang

Prospek rights issue di akhir tahun cukup positif selama didukung dengan kondisi fundamental emiten, serta tujuan dan nilai dari rights issue.
Prospek rights issue di akhir tahun cukup positif selama didukung dengan kondisi fundamental emiten, serta tujuan dan nilai dari rights issue. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Prospek rights issue di akhir tahun cukup positif selama didukung dengan kondisi fundamental emiten, serta tujuan dan nilai dari rights issue. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Minat pasar untuk menyerap saham-saham rights issue di kuartal IV/2022 dinilai masih tinggi sejalan dengan rencana pengembangan perusahaan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus berpandangan prospek rights issue di akhir tahun cukup positif selama didukung dengan kondisi fundamental emiten, serta tujuan dan nilai dari rights issue.

“Selama poin-poin di atas terpenuhi dan positif, kami rasa pelaku pasar dan investor akan tetap melihat peluang dan kesempatan untuk menyerap rights issue tersebut. Tentu semua akan kembali sejauh mana pelaku pasar dan investor melihat peluang dan disesuaikan dengan profil risiko dari investor tersebut terhadap sahamnya,” kata Nico, Senin (3/10/2022).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 6 September 2022 terdapat 34 perusahaan yang berada di pipeline rights issue. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, dengan sektor finansial, konsumer dan infrastruktur yang paling mendominasi.

BEI menyebutkan total dana yang akan diperoleh melalui rights issue diperkirakan mencapai Rp33,3 triliun. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan jumlah perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue masih relatif baik di tengah situasi pasar ini.

“Hal tersebut mencerminkan adanya kepercayaan perusahaan tercatat untuk memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan,” kata Nyoman dalam siaran pers awal September 2022.

Dari 34 perusahaan tercatat di pipeline rights issue, sebanyak 14 perusahaan berasal dari sektor finansial, 4 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 4 perusahaan dari sektor infrastruktur, dan 3 perusahaan sektor basic materials.

Sisanya ada 2 perusahaan sektor energi, 2 perusahaan sektor properti & real estates, 2 perusahaan sektor translog, serta masing-masing satu perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, healthcare, dan industrials.

Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), realisasi penawaran umum terbatas (PUT) mencapai 21 aksi korporasi dengan total nilai Rp24,03 triliun hingga pekan kedua September.

Nilai itu jauh di bawah periode yang sama tahun lalu sebesar Rp157,4 triliun karena terdorong aksi rights issue jumbo BBRI dalam rangka pembentukan holding ultra mikro.

Pada akhir 2022, sejumlah emiten yang berencana menggelar rights issue mencakup emiten penerima PMN seperti GIAA, WSKT, ADHI, dan SMGR. Terdapat pula EXCL dan CARS yang mengumumkan rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper