Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Teknologi Loyo, Bagaimana Nasib GOTO sampai Akhir Tahun?

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) masih harus menyusul ketinggalan dengan sejumlah strategi.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Saham teknologi masih menjadi sektor dengan penurunan terdalam sepanjang 2022, salah satunya terlihat dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Lantas, bagaimana prospek saham perusahaan bervaluasi dekakorn ini sampai akhir tahun?

Menurut Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana, GOTO hingga saat ini masih mencatatkan kerugian, sehingga investor diharapkan untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi.

“Harapannya, dengan adanya pertumbuhan dari sisi bisnis dan perbaikan profitabilitas, misalnya peningkatan penjualan atau pergantian strategi untuk bisa mengecilkan kerugian seperti menambahkan fee atau membuat paket biaya berlangganan ongkos kirim, kinerja perseroan bisa lebih baik,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (30/9/2022).

GOTO tercatat telah melancarkan beberapa inovasi baru seperti GoPayLater Cicil di Tokopedia dan mulai meningkatkan value added services misalnya layanan data credit scoring.

Selain itu, untuk layanan angkutan Gojek, kenaikan tarif ojek online sebagai imbas dari naiknya harga BBM berpotensi membuat margin keuntungan menjadi lebih besar.

“Tentu ini sinyal positif bagi para mitra driver maupun kinerja GOTO, walau tentu ada dampak negatif yang perlu diantisipasi seperti kemungkinan konsumen beralih ke kendaraan yang lebih murah,” imbuh Wawan.

Saat ini GOTO memiliki 3 segmen bisnis sebagai sumber pendapatan (revenue stream) yaitu segmen bisnis on-demand, e-Commerce, dan Financial Technology (Fintech). Investor saham perlu melihat apakah revenue stream ini bisa tumbuh melampaui Variable Cost (VC) ke depannya.

Sepanjang semester I/2022, GOTO mencatatkan rugi bersih senilai Rp13,64 triliun, melesat 117 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 6,28 triliun. Kerugian GOTO membengkak akibat imbas konsolidasian Gojek dan Tokopedia dalam laporan keuangan.

Sementara itu, harga saham GOTO pada perdagangan Bursa Efek Indonesia, Jumat (30/9/2022) ditutup di level Rp246, turun 4,65 persen dalam 5 hari perdagangan terakhir.

Secara year-to-date (ytd) saham berkapitalisasi pasar Rp291 triliun tersebut telah mencatatkan penurunan harga saham 35,60 persen.

IDX Technology berada di rentang 6.868,15 - 7.047 dan telah anjlok 25,97 persen ytd). Memasuki kuartal IV/2022, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami koreksi.

Mengutip data Bloomberg, IHSG turun 1,9 persen dalam sebulan terakhir. Hal ini membuat beberapa investor saham memilih untuk mengobservasi terlebih dahulu sambil menunggu kondisi pasar saham global stabil.

Investor saham dinilai perlu tetap berhati-hati jika ingin berinvestasi di saham sektor teknologi yang cenderung mengalami penurunan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper