Bisnis.com, JAKARTA - Hapsoro (Happy) Sukmonohadi yang merupakan suami Puan Maharani baru saja mengakuisisi 45,71 persen saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA). Sebagai informasi, MINA bergerak di bisnis leisure dan juga properti, lalu bagaimana prospek bisnis leisure tahun ini?
Analis Henan Putihrai Jono Syafei menyebut bisnis leisure akan pulih seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari mulai dibukanya pembatasan sosial dan perjalanan bagi para wisatawan.
“Bisnis leisure akan pulih seiring dengan dibukanya pembatasan sosial dan perjalanan baik turis domestik maupun asing, terutama menjelang liburan akhir tahun,” ujar Jono kepada Bisnis pada Jumat (30/9/2022).
Sebagai informasi, saham MINA yang baru dibeli Happy dengan mahar Rp75 miliar tersebut bergerak pada bisnis leisure melalui anak usahanya yakni PT Minna Padi Resorts (MPR). Bisnis leisure daripada MPR berupa pondok wisata yang bernama The Santai di kawasan Bali.
Adapun occupancy rate daripada The Santai mencapai 1.621 atau 40,64 persen pada tahun 2021. The Santai mampu membukukan pendapatan dari pemesanan kamar atau room revenue sebesar Rp2,91 miliar pada tahun 2021.
Kemudian Accounting Rate of Return (ARR) daripada The Santai mencapai US$118,43. Sementara pendapatan dari kamar yang tersedia atau revenue per available room (revpar) rata-rata mencapai US$50,72.
Baca Juga
Selain itu, Jono juga menyebutkan beberapa emiten kontribusi pendapatan dari perhotelan cukup besar seperti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) dan PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN).
Jono lantas merekomendasikan buy saham PWON dengan target price Rp600. Sementara untuk APLN, Jono menyebut Henan Putihrai belu memiliki rekomendasi.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham PWON ditutup menurun 5,04 persen atau 24 poin ke level Rp452. Adapun price earning ratio (PER) daripada PWON berada di posisi 14,44x dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp21,77 triliun.
Sama halnya dengan PWON, saham APLN ditutup zona merah dengan penurunan sebesar 6,02 persen atau 8 poin ke level Rp125. PER daripada APLN berada di posisi minus 3,7 dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp2,84 triliun.