Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kendaraan sepeda listrik, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menargetkan pendapatan pada 2022 mencapai Rp470 miliar, naik 5 persen.
Target penjualan mencapai Rp470 miliar tersebut tumbuh 5 persen dibandingkan dengan realisasi 2021 yang mencapai Rp448,36 miliar. Adapun, pada semester I/2022, SLIS sudah membukukan pendapatan Rp227 miliar, sekitar 48 persen dari target setahun penuh.
Direktur Gaya Abadi Sempurna Wilson Teoh menjelaskan penjualan sepeda motor listrik dan sepeda listriknya bakal terus bertumbuh pada 2022 seiring meningkatnya tren kendaraan listrik. Oleh karena itu, SLIS mencanangkan target pendapatan Rp470 miliar.
"Kami memproyeksikan penjualan 2022 senilai Rp470 miliar, Selis yakin dan terus berusaha agar dapat melampaui target yang telah dibuat," ungkapnya, Selasa (27/9/2022).
Selain itu, pemilik merk dagang Selis ini belum berencana melakukan ekspansi pada tahun ini, melainkan Selis mengembangan produk terbaru yakni SWAN, Bromo, Wallet dan Motor Listrik GoPlus.
Baca Juga
Dalam pengembangan produk terdahulunya, Selis mengembangkan IOI Pro, EOI 2022, dimana IOI Pro memiliki tambahan kecanggihan dengan jarak jangkauan tempuh hingga 100 km, sedangkan EOI dengan jarak jangkauan tempuh hingga 30 km.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2022, penjualan SLIS telah mencapai Rp227 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp7,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Dengan nilai penjualan tersebut, 48 persen target 2022 telah tercapai. SELIS meyakini bahwa pencapaian nilai ini akan terus berkembang dengan strategi dan kerja sama yang akan berlangsung pada kuartal III/2022 dan kuartal IV/2022," terangnya.
Sebagai pionir, merek SELIS memberikan banyak pilihan tipe dan produk kendaraan listrik yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk segala kalangan.
"Dari sisi Bisnis, SLIS melihat kendaraan listrik saat ini tidak lagi dijadikan pilihan akhir melainkan menjadi pilihan utama dalam berkendara," jelasnya.
Pada perdagangan kemarin, saham SLIS kembali terkena auto rejection bawah (ARB) turun 6,63 persen atau 26 poin ke harga 366. Kapitalisasi pasar pun turun menjadi Rp732 miliar. Ini menjadi kali ketiga berturut pada pekan ini saham SLIS terkena ARB.
Adapun, saham SLIS tiba-tiba meningkat tajam sejak pengumuman kenaikan harga BBM pada 3 September 2022. Harga saham SLIS ditutup pada harga 154 sebelum harga BBM meningkat, atau masih tumbuh 137,6 persen hingga harga ARB pada pagi ini.
Saham SLIS memang tengah menjadi buah bibir para trader saham karena harganya yang melejit sejak diumumkan kenaikan harga BBM.
Dalam sepekan kemarin, saham SLIS naik 86,5 persen, sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) memilih melakukan suspensi dengan tujuan cooling down pada perdagangan Jumat (23/9/2022) akhir pekan lalu.