Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persediaan Tanah Metland (MTLA) Tembus Rp2,18 Triliun, Ada di IKN?

Persedian real estate Metland (MTLA) Rp2,39 triliun dengan tanah yang sedang dikembangkan mencapai Rp2,18 triliun. Apakah ada yang di IKN?
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com

Bisnis.com, JAKARTA - Persedian real estate PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland mencapai Rp2,39 triliun dengan tanah yang sedang dikembangkan mencapai Rp2,18 triliun. Apakah ada yang di IKN?

Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) belum berencana melakukan ekspansi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Manajemen mengaku masih fokus pada penambahan landbank untuk proyek yang sedang berjalan atau existing project.

Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan selain fokus pada penambahan landbank manajemen juga fokus untuk pembangunan infrastruktur proyek yang sedang berjalan. Adapun untuk penambahan landbank, Olivia mengatakan daerah Jabodetabek dan beberapa diluarnya menjadi salah satu rencana MTLA.

"Penambahan landbank di Jabodetabek dan luar jabodetabek menjadi salah satu rencana kami kedepannya, belum berencana ekspansi ke IKN," ujar Olivia kepada Bisnis pada Rabu (21/9/2022).

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, MTLA memiliki persediaan dari aset real estate sebesar Rp2,39 triliun. Angka ini naik dari Rp2,30 triliun pada 31 Desember 2021.

Secara rinci, aset real estat MTA terdiri dari bangunan siap dijual, bangunan dalam konstruksi, dan tanah yang sedang dikembangkan. Aset tersebut merupakan aset lancar sedangkan aset tidak lancar berupa tanah yang belum dikembangkan.

Bangunan siap dijual MTLA mencapai Rp177,94 miliar, bangunan dalam konstruksi Rp39,73 miliar, dan tanah yang sedang dikembangkan Rp2,18 triliun. Sementara untuk aset tidak lancar yang terdiri dari tanah yang belum dikembangkan mencapai Rp1,02 triliun.

Pada semester I/2022, MTLA mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp110,64 miliar, tumbuh 30,9 persen year on year (yoy) dari laba bersih Rp84,52 miliar pada periode yang sama 2021.

Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan sebesar Rp488,80 miliar, tumbuh dari tahun sebelumnya senilai Rp362,47 miliar.

Pendapatan mayoritas berasal dari penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp247,07 miliar, tumbuh dari semester pertama tahun sebelumnya Rp176,37 miliar. Selanjutnya pendapatan dari sewa ruangan naik ke Rp91,46 miliar dari Rp78,71 miliar.

Pendapatan dari hotel tercatat sebesar Rp50,34 miliar, pendapatan dari jasa pemeliharaan Rp33,14 miliar, penjualan kavling tanah Rp24,70 miliar, pendapatan dari penagihan listrik, air, dan gas Rp21,00 miliar, penjualan ruko Rp11,31 miliar, dan sisanya dari apartemen dan kantor, penjualan tiket dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper