Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) akan membagikan dividen interim Rp3,05 triliun, dari laba bersih perseroan yang menembus Rp10,3 triliun.
Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis menyampaikan berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris sebagai pengganti keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris, UNTR menyetujui pembagian dividen interim.
"Dewan Komisaris telah menyetujui keputusan Direksi Perseroan tanggal 22 Oktober 2022 untuk membagi dan membayar dividen interim untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 kepada para pemegang saham perseroan," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/9/2022).
Berikut jadwal pembagian dividen interim UNTR
- Jumlah Dividen Interim yang dibagikan : Rp3.051.250.541.248,00
- Dividen Interim per saham : Rp818,00
- Cum Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi : 4 Oktober 2022
- Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi : 5 Oktober 2022
- Cum Dividen Interim di Pasar Tunai : 6 Oktober 2022
- Ex Dividen Interim di Pasar Tunai : 7 Oktober 2022
- Recording Date (yang berhak atas dividen) : 6 Oktober 2022
- Pelaksanaan Pembayaran : 24 Oktober 2022
Sara menambahkan, pembagian Dividen Interim untuk untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 kepada para pemegang saham UNTR sebagaimana disebutkan di atas tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, emiten berkode UNTR ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp60,4 triliun atau meningkat sebesar 62 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp37,31 triliun.
Masing-masing unit usaha yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas, dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 29 persen, 33 persen, 31 persen, 6 persen dan 1 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
Baca Juga
Rinciannya, pertumbuhan signifikan pada lini bisnis pertambangan batu bara naik 149,17 persen menjadi Rp18,68 triliun.
Lini bisnis mesin konstruksi mencatatkan pertumbuhan 85,58 persen menjadi Rp17,42 triliun pada semester I/2022 ini. Dilanjut lini bisnis kontraktor penambangan mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,95 triliun naik 29,23 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sisanya, lini bisnis pertambangan emas turun menjadi Rp3,88 triliun dari Rp4,34 triliun, lini bisnis industri konstruksi turun menjadi Rp476 miliar dan lini bisnis energi baru hadir dengan pendapatan Rp13 miliar.
Seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah, UNTR mencatatkan rata-rata nilai tukar naik 2 persen menjadi Rp14.848 per dolar AS.
Selanjutnya, beban pokok pendapatan juga naik signifikan dari Rp29,28 triliun menjadi Rp43,93 triliun pada Semester I/2022. Hal ini membuat laba bruto UNTR naik 106 persen menjadi Rp16,51 triliun dari Rp8,02 triliun.
Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, UNTR mencatatkan laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih meningkat 129 persen dari Rp4,51 triliun menjadi Rp10,35 triliun pada paruh pertama 2022.