Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Waskita, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membuka suara mengenai penambahan tersangka kasus korupsi yang terjadi selama 2016-2020. Salah satunya, Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal, Hasnaeni atau kerap disebut Wanita Emas, sebagai tersangka.
Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto menjelaskan dugaan kasus korupsi pengadaan yang sedang ditangani Kejaksaan Agung.
"Perusahaan menghormati proses hukum yang berjalan dan memberikan dukungan penuh bagi Kejaksaan Agung demi terselesaikannya perkara ini," jelasnya, Jumat (23/9/2022).
Perusahaan juga senantiasa berkomitmen untuk selalu kooperatif kepada Kejaksaan Agung dalam memberikan keterangan, data, maupun informasi yang dibutuhkan.
Selain itu, sesuai dengan keterangan Kejaksaan Agung bahwa perkara tersebut terjadi pada periode 2016–-2020.
WSBP juga menyampaikan tersangka yang telah ditetapkan oleh Kejaksaan Agung atas nama Saudara KJH sudah tidak lagi menjadi bagian dari Perusahaan (nonaktif) sejak Mei 2021.
Baca Juga
"Perusahaan akan senantiasa melakukan langkah perbaikan tata kelola dan pengendalian internal agar perusahaan dapat terus meningkatkan kualitas implementasi GCG, serta dapat bertumbuh dan berkinerja baik," terangnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal, Hasnaeni sebagai tersangka kasus korupsi PT Waskita Beton Precast Tbk. pada Kamis (22/9/2022).
Berdasarkan pantauan Bisnis di Kejagung, Hasnaeni keluar dari gedung Bundar Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus pada pukul 15.20 dengan menggunakan baju tahanan Kejagung.
Saat dimasukan ke dalam mobil tahanan terlihat Hasnaeni menggunakan kursi roda dan histeris.
Sebelumnya, Kejagung memeriksa Hasnaeni (H) selaku Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal. Wanita yang juga dikenal dengan sapaan Wanita Emas itu diperiksa sebagai saksi perkara dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada tahun 2016 sampai dengan 2020.