Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau berfluktuasi pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (16/9/2022).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, di pasar spot, mata uang Garuda naik 0,07 persen atau 10 poin. Penguatan ini membawa rupiah ke level Rp14.897,5 per dolar AS pada pembukaan perdagangan hari ini. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,06 persen ke posisi 109,67.
Sejumlah mata uang lainnya di kawasan Asia Pasifik terpantau menguat terhadap dolar AS, antara lain, yen Jepang 0,20 persen dan dolar Singapura 0,03 persen.
Sementara itu, nilai tukar dolar Taiwan terpantau melemah 0,44 persen, peso Filipina 0,38 persen, yuan Cina 0,34 persen, rupee India 0,33 persen, won Korea Selatan 0,19 persen, dan baht Thailand 0,07 persen.
Kendati demikian, rupiah berbalik arah melemah 0,29 persen atau 42,50 poin ke Rp14.940 per dolar AS pada 09.10 WIB.
Analis pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi mengalami tekanan akibat sentimen dari bank sentral Amerika Serikat atau The Fed. Pasar keuangan disebut berekspektasi kenaikan suku bunga acuan mencapai 100 basis poin pada bulan September karena tingginya inflasi di AS hingga Agustus 2022.
Baca Juga
“Di sisi lain, surplus neraca Perdagangan Indonesia bulan Agustus yang melebihi ekspektasi, di atas US$5 miliar, bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” ujar Ariston kepada Bisnis pada Jumat (16/9/2022).
Ariston menyebut untuk pelemahan rupiah berpotensi ke kisaran Rp14.920. Sementara untuk penguatan berpotensi ke kisaran Rp14.850.