Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Timah (TINS) Makin Efisien, Dampak Smelter Baru

Smelter baru TINS dilengkapi teknologi yang mampu melebur konsentrat bijih timah dengan kategori low grade. Dampak efisiensi bisa sampai 34 persen.
Aktivitas di smelter PT Timah di Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung/Reuters-Beawiharta
Aktivitas di smelter PT Timah di Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu emiten pertambangan di bawah naungan BUMN MIND ID, PT Timah Tbk. (TINS) menargetkan proyek smelter terbarunya yakni Ausmelt Furnace dapat beroperasi mulai November 2022. Operasional smelter tersebut ditarget menambah efisiensi perseroan pada kisaran 25 persen hingga 34 persen.

Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar menjelaskan perkembangan proyek Ausmelt Furnace telah mencapai 97 persen. Proyek dengan nilai investasi US$80 juta tersebut diperkirakan perseroan akan memiliki kapasitas 40.000 ton crude tin per tahun.

“Sebenarnya [smelter] ditargetkan beroperasi awal 2022. Namun karena Covid-19, terdapat beberapa hal yang kemudian membuat proyek mundur. Saat ini progress-nya sudah 97 persen dan perkiraan November 2022 sudah mulai operasi,” kata Abdullah dalam paparan publik virtual, Rabu (14/9/2022).

Proyek Ausmelt Furnace menjadi smelter pertama yang dimiliki TINS sejak beberapa dekade terakhir. Abdullah mengatakan smelter tersebut dilengkapi dengan teknologi terbaru dengan kemampuan mengolah atau melebur konsentrat bijih timah dengan kadar paling Kecil 40 persen atau kategori low grade.

“Smelter kami saat ini hanya bisa melakukan peleburan untuk konsentrat bijih timah dengan kadar 70 persen. Artinya, dengan smelter baru akan jadi lebih efisien. Tentunya ini bagian dari upaya kami untuk memperdalam bisnis ke penambangan primer,” paparnya.

Proses peleburan konsentrat timah dan peleburan terak dapat dilakukan lebih cepat dengan smelter baru. TINS memperkirakan tingkat efisiensi dan kontribusi dari Ausmelt Furnace bisa mencapai 25 persen hingga 34 persen.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen TINS Fina Eliani menjelaskan pendanaan proyek Ausmelt Furnace didukung oleh Finnvera dan Indonesia Eximbank dengan fasilitas mencapai US$73 juta. Namun, Fina mengatakan pendanaan yang akan diserap hanya sebesar US$68 juta.

“Sebagaimana disampaikan, operasional smelter ini akan memberi efisiensi 25 persen sampai 34 persen. Sehingga sebesar itu pulalah kemungkinan akan menambah profitabilitas perseroan pada tahun berikutnya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper