Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan harga BBM subsidi yang ditetapkan pemerintah sejak Sabtu, (3/9/2022) diperkirakan memberi dampak signifikan bagi saham sektor finansial dan energi menurut Mirae Asset Sekuritas
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menjelaskan, sektor keuangan menjadi salah sektor yang tetap kuat karena sejumlah katalis.
“Pertumbuhan kredit tahun ini diestimasi mencapai 10,2 persen year-on-year (yoy) serta likuiditas yang berlimpah walaupun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mulai melambat,” papar Martha dalam acara Media Day, Kamis (8/9/2022).
Lebih lanjut, gross NPL yang bertahan di level 3 persen serta laba emiten perbankan selama 7 bulan pertama tahun ini yang berada di atas konsensus termasuk katalis positif bagi saham sektor keuangan.
Mirae merevisi target sejumlah saham sektor keuangan yaitu big banks BBCA dengan target harga Rp9.000, BBRI dengan target harga Rp6.100, BMRI dengan target harga Rp11.000 dan BBNI dengan target harga Rp10.900.
Selain sektor keuangan, sektor energi juga menjadi salah satu saham sektoral dengan daya tahan kuat didukung kenaikan harga batu bara yang mencapai all time high akhir-akhir ini.
Baca Juga
Martha mengatakan, harga batu bara acuan (HBA) pada September 2022 berada di US$319,2 per ton.
Penghentian aliran gas dari Rusia membuat harga batu bara menyentuh level tertinggi, terlebih memasuki musim dingin ada potensi lonjakan permintaan batu bara dari China, India, Korea Selatan, dan Eropa.
Adapun saham sektor energi yang direkomendasikan Mirae yaitu ADRO dengan target harga Rp4.500, ITMG dengan target harga Rp39.400, PTBA dengan target harga Rp4.500 dan INDY.
Selanjutnya, sektor industri ikut terkerek seiring menguatnya sektor energi karena sentimen batu bara.
ASII dan UNTR menjadi rekomendasi Mirae, menyusul lonjakan harga komoditas yang mendorong permintaan alat berat dan jasa kontraktor pertambangan.
“Penjualan alat berat UNTR mencapai 3.399 unit atau 71 persen dari target tahun ini sebanyak 4.800 unit,” imbuh Martha.