Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Saham ANTM, GOTO, Hingga BUKA jadi Penopang IHSG Melesat Pada Sesi I

IHGS pada sesi I hari ini, berdasarkan data Bloomberg pada pukul 11.30 WIB berada pada posisi 7.211,25 atau menguat 1,11 persen.
Lorenzo Anugrah Mahardhika
Lorenzo Anugrah Mahardhika - Bisnis.com 30 Agustus 2022  |  11:42 WIB
Saham ANTM, GOTO, Hingga BUKA jadi Penopang IHSG Melesat Pada Sesi I
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (30/8/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 7.211,25 atau menguat 1,11 persen. Tercatat, 312 saham menguat, 195 saham melemah dan 180 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.411,83 triliun.

PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) terpantau menjadi saham dengan kenaikan terbesar sejauh ini setelah menguat 32,76 persen ke Rp77.

Saham lain yang terpantau menguat adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 4,47 persen ke Rp1.985 , PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang naik 2,72 persen ke level Rp302, serta PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dengan penguatan 1,88 persen ke Rp326.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, pernyataan Chairman The Fed, Jerome Powell yang tidak kendur untuk menaikkan Federal Funds Rate (FFR) dalam memerangi inflasi kembali menjadi faktor Indeks DJIA tertekan di hari kedua sebesar 0,57 persen. Hal tersebut membuat DJIA selama 2 hari saja turun tajam 3,6 persen.

"Hal tersebut berpotensi menjadi sentimen negatif di tengah kembali turunnya harga beberapa komoditas," kata Edwin, Selasa (30/8/2022).

Edwin mengatakan, beberapa harga komoditas mengalami pelemahan seperti batu bara yang turun 1 persen, emas turun di hari kedua sebesar 0,06 persen, dan CPO turun di hari ketiga sebesar 1,47 persen.

Semenatra itu, yield Obligasi AS tenor 10 tahun naik, dan rupiah kembali terdepresiasi mendekati Rp14.900. Hal ini menyusul akibat waktu kenaikan harga BBM yang belum pasti, serta berapa besar kenaikan harga BBM tersebut.

Di lain pihak, lanjutnya, sentimen positif yang berpotensi membalikan keadaan yakni kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak yang naik 4,25 persen dan timah 1,81 persen. Kenaikan dua komoditas tersebut berpotensi menjadi pendorong naik saham-saham dibawah komoditas tersebut.

Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.054 hingga 7.171. Dia merekomendasikan untuk membeli saham MEDC, PGAS, ITMG, INDF, BBCA, HRUM, CMRY, ICBP, dan CPIN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

IHSG rekomendasi saham
Editor : Anggara Pernando

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top