Bisnis.com, JAKARTA – PT CLSA Sekuritas Indonesia merevisi naik rekomendasi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dari tahan (hold) menjadi beli (buy) dengan target harga (target price/TP) Rp425 per saham.
Rekomendasi buy disematkan pada saham GOTO usai lonjakan 14,38 persen selama pekan lalu, 15-19 Agustus 2022 sehingga berhasil masuk ke jajaran top gainers.
Analis CLSA Sekuritas Indonesia Norman Choong dan Aimee Garibaldi menjelaskan, menjelang pengumuman kinerja kuartal II/2022 GOTO, CLSA memprediksi bahwa pertumbuhan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV dan pendapatan bruto GoTo akan melampaui kompetitor.
GTV perseroan dinilai meningkat berkat cross selling dan integrasi ekosistem yang berjalan optimal. Selain itu, take-rate GOTO masih lebih rendah dibanding kompetitor sehingga ruang pertumbuhan masih lebih besar. Sebagai informasi, take rate adalah biaya atau komisi yang dikenakan atas transaksi yang dilakukan oleh penjual pihak ketiga atau penyedia layanan.
“Kami memprediksi bahwa GTV dan pendapatan GOTO akan berada di kisaran atas dari quarterly guidance yang manajemen pernah janjikan serta kerugian EBITDA akan menurun secara signifikan,” jelas Norman Choong dan Aimee Garibaldi dalam risetnya per 17 Agustus 2022, dikutip Kamis (25/8/2022).
CLSA optimistis GOTO telah melakukan eksekusi yang tepat, membuat kemajuan yang berarti menuju profitabilitas sambil tetap mempertahankan kepemimpinan pasar.
Menurut perhitungan CLSA, kenaikan gross take-rate 10 basis poin (bps) mungkin akan berdampak ke sekitar 10 persen pertumbuhan tahunan pendapatan bersih GOTO tahun ini dibandingkan tahun 2021.
Berdasarkan perhitungan CLSA, dengan asumsi volume dan jumlah transaksi yang konstan, setiap penambahan Rp1.000 akan meningkatkan pendapatan GOTO sebanyak 30 persen dari realisasi pendapatan tahun penuh 2021.
Pandangan ini, menurut CLSA, berdasarkan bukti nyata dari perbaikan monetisasi dan kualitas layanan perseroan serta perpindahan fokus dari pertumbuhan yang dilandasi oleh subsidi ke strategi cross-selling antar platform.
Sebagai contoh, terjadi peningkatan volume transaksi karena peluncuran GoPay coins di seluruh platform GoTo. Kemudian faktor kehadiran GoFood di Tokopedia.
Ke depannya, CLSA menilai bahwa penetrasi transaksi online dibandingkan penjualan ritel offline masih berkisar 12 persen sehingga potensi pertumbuhan GoTo masih sangat besar.
“Kami percaya bahwa GoTo mempunyai strategi yang tepat untuk menangkap peluang pasar tersebut terlepas dari tantangan yang melanda industri teknologi global saat ini,” tulis analis CLSA.
Selain analis CLSA, sejumlah analis lain juga mengapresiasi inovasi GOTO di bisnis finansial. Hal ini tercermin dari integrasi Jago Gobiz menjadi pintu masuk pembiayaan ke mitra gofood.Selain itu, terdapat fitur GoPayLater Cicil di Tokopedia yang menjadi peluang pembiayaan ke merchant dan konsumen.
Rangkaian inovasi GOTO ini berpotensi meningkatkan pemasukan di luar pendapatan berbasis komisi yang selama ini dinikmati GOTO. Diversifikasi bisnis berpotensi mendorong GOTO meraih profit lebih cepat.
Mengacu data BEI, pada penutupan perdagangan Rabu (24/8), saham GOTO ditutup naik 0,61% di Rp 328/saham dengan nilai transaksi Rp 104,08 miliar. Volume perdagangan tercatat sebanyak 317,31 juta saham, dengan nilai kapitalisasi pasar GOTO Rp 388,47 triliun.